Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama perum Bulog menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras sebanyak 102.754,26 ton. CPP tersebut akan disalurkan sebagai bantuan pangan masyarakat selama tiga bulan mulai Maret sampai Mei 2023.
Gubernur Khofifah menjelaskan, penyaluran bantuan pangan ini dilakukan berdasarkan surat Kepala Badan Pangan Nasional No. 82/TS.03.03/K/3/2023 yang menginstruksikan untuk segera melaksanakan penyaluran bantuan bahan pangan berupa beras.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan, bantuan bahan pangan tersebut akan disalurkan untuk 3.425.142 keluarga penerima manfaat di Jawa Timur. Masing-masing keluarga menerima 10 kg beras per bulan selama tiga bulan mulai Maret hingga Mei 2023.
“Jadi setiap bulan mulai Maret sampai Mei, Bulog menyalurkan 34.251,42 ton per bulan, dan itu kita salurkan berdasarkan data _by name by address_ ” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (15/4).
Gubernur Khofifah menuturkan bahwa masyarakat penerima bantuan bahan pangan ini adalah keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) / bantuan pangan non tunai (BPNT) yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI.
“Disalurkan kepada keluarga penerima manfaat yang ada dalam DTKS, yang masuk dalam PKH atau BPNT,” tuturnya.
Sementara untuk pendistribusiannya, orang nomor satu di Jatim ini mengatakan penyaluran bantuan pangan tersebut didistribusikan melalui PT. POS Indonesia.
Gubernur Khofifah berharap penyaluran bantuan pangan ini dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat utamanya di bulan Ramadhan kali ini jelang lebaran tahun ini. Masyarakat akan merasa tenang jika ada stok beras di rumah.
“Saya sudah keliling ke pasar-pasar di beberapa Kabupaten di Jawa Timur, alhamdulillah berbagai bapok harganya stabil dan bantuan pangan beras ini semoga bisa menambah kebahagiaan bagi masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, dengan harga bahan pangan yang stabil dan adanya bantuan bahan pangan berupa beras akan membuat masyarakat menjadi lebih tenang dan semakin khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
“Kalau hatinya tenang insyaallah ibadahnya lancar, dan lebih khusyuk apalagi menjelang Idul Fitri tentu masyarakat merasa tenang jika ada stok beras di rumah,” tutupnya. (ita)