Tidak seperti biasanya buka puasa di Gedung PWI Jatim saat memasuki hari 25 Puasa Ramadan, Selasa (26/04) lalu. Yang biasanya hanya diikuti peserta sholat magrib di Musala At Taubah, malam ini lebih ramai pesertanya.
Bahkan wartawan dari daerah pun ada yang hadir menyertai kedatangan 30 yatim piatu dan dhuafa yang memang diundang untuk ikut buka puasa dan menerima bingkisan dari Ketua dan Pengurus PWI Jatim.
“Saya sangat berterima kasih di undang buka puasa PWI Jatim, dapat bingkisan lagi. Semoga Allah memberi keselamatan kepada kita semua. Terima kasih,” ujar Rafli, salah satu peserta dari rombongan yatim piatu dan dhuafa dari Gunung Anyar Surabaya.
Rafli yang sebelumnya sempat melihat video perjalanan seorang wartawan dari Belanda kelahiran Indonesia, Bud Wichers, ketika meliput perang Rusia-Ukraina, pada acara sebelumnya di tempat yang sama, mengaku betapa berbahayanya profesi wartawan namun juga menjadi tantangan yang mengasyikkan. “Ngeri juga menjadi wartawan perang, tetapi asyik juga sih,” katanya.
Sementara Ustad Muzaki, pengasuh yatim piatu dan dhuafa dari Gunung Anyar Surabaya, menjelaskan, bahwa amalan yang dilakukan pengurus PWI Jatim seperti ini sangat bermanfaat dan sudah sepatutnya dilanjutkan secara kontinyu. “Bahkan kalau bisa tidak hanya di Bulan Ramadan saja, karena dalam kondisi sekarang ini yang dibutuhkan adalah kepedulian dari sesama,” ujarnya.
Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, menjelaskan, tradisi buka puasa bersama yatim piatu dan dhuafa ini akan berusaha dilaksanakan setiap Bulan Ramadan. “Tetapi untuk berbagi sesama, seperti yang diharapkan Ustad Muzaki, akan berusaha kita lakukan setiap ada kesempatan dan ada dananya. Kita tidak menutup mata,” tegasnya.
Menurut Lutfil, prinsip hidupnya adalah saling tolong menolong, terutama bagi yang membutuhkan. “Bahkan tidak perlu sampai orang yang membutuhkan tersebut minta tolong, jika kita mengetahui ada yang membutuhkan kita harus membantu,” tandas pria yang mantan wartawan ekonomi itu.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab dipanggil Cak Item itu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus PWI Jatim yang membantu berlangsungnya acara buka puasa bersama yatim piatu dan dhuafa, serta para partisipan, seperti Bupati Ponorogo, Anggota DPRD Jatim, Freddy Purnomo, Pengacara Ahmad Riyad dan beberapa rekan yang lain. “Semoga amalan beliau-beliau dicatat Allah SWT,” tegasnya.
Sedang dalam kultum yang disampaikan Ustad Joko Tetuko, menyebutkan wartawan harus selalu menyampaikan segala sesuatu yang benar. Apapun, kapanpun dan dimanapun berita yang terjadi. Meskipun kebenaran itu bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan kepentingan. “Kebenaran memang bisa disalahkan tetapi kebenaran tidak bisa dikalahkan,” tandasnya.(ita)