Untuk pertama kalinya delapan griya batik yang ada di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, yaitu Griya Gayatri, Latar Putih, Gajah Mada, Yunar, Kalang Kusumo, Satrio Manah, Baronggung, dan Liris Manis Majan melakukan pameran bersama.
Pameran yang berlangsung di Hotel Crown Tulungagung pada Sabtu (4/8) lalu tersebut dibuka oleh Eva K Sundari, anggota DPR RI Dapil Jatim 6 dari Fraksi PDI Perjuangan.
Selain Eva Sundari, turut hadir dan memberikan sambutan Djoko Sutarto selaku perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri dan Slamet, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung.
Ketua pameran, Setio Hadi yang juga pemilik Griya Batik Gayatri menyatakan, pihaknya menjadikan nilai-nilai dari Budaya Panji sebagai sumber inspirasi. “Tulungagung yang disebut Bumi Gayatri ini mewariskan kekayaan masa lalu sebagai inspirasi kita berkarya di masa kini dan masa depan,” katanya.
Djoko Sutarto menegaskan komitmen BI dalam memfasilitasi perkembangan UMKM yang bergerak di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya.
“Sebagai tantangan, Budaya Panji atau Mojopahitan harus digali dan dikembangkan untuk memacu perkembangan industri ekonomi kreatif berbasis Budaya Indonesia,” tegas Djoko Sutarto.
Eva K Sundari memberikan apresiasi tinggi atas gotong royong para seniman Tulungagung yang selama berbulan-bulan terlibat dalam penyelenggarakan Festival Budaya Panji di Tulungagung.
“Hormat saya kepada teman-teman seniman di Tulungagung yang mampu menuangkan gagasan untuk mengeksplorasi Budaya Panji ke berbagai karya seni ekonomi kreatif. Ini jauh melebihi ekspektasi saya,” kata Eva K Sundari dalam sambutannya.
“Ini kontribusi penting dalam pembentukan identitas Tulungagung setelah kegiatan khususnya berupa Grebek Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Festival Budaya Panji berlangsung pada 4-5 Agustus yang lalu diisi dengan workshop dan lomba lukis bertema Panji, pameran UMKM Batik Panji, seminar nilai-nilai Budaya Panji, pertunjukan dan diskusi Seni Jaranan, pentas sendratari Panji Laras dan fashion show Batik Panji. (ita)