Memasuki musim hujan saat ini, sebanyak 22 kabupaten/kota di Jawa Timur rawan terdampak bencana banjir. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya preventif menghadapi potensi bencana.
“Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, ada sebanyak 22 kabupaten/kota yang rawan terdampak banjir dan sebanyak 13 kabupaten/kota rawan bencana longsor,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Subhan Wahyudiono, Jumat, (30/11).
Ia menjelaskan daerah rawan banjir meliputi kawasan Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, Sungai Welang-Rejoso, Sungai Bajul Mati Banyuwangi, Sungai Pekalen Situbondo, dan wilayah sungai di Madura.
“Ini karena ada tujuh aliran sungai di Jawa Timur,” tuturnya seperti dikutip Jatimnews Room.
Lebih lanjut, Subhan menambahkan untuk daerah rawan bencana longsor diantaranya, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Nganjuk, Probolinggo, Malang, Batu, Banyuwangi, dan Lumajang.
“Berbagai bencana dapat muncul pada musim hujan kali ini selain banjir dan longsor yaitu angin kencang, puting beliung dan pohon tumbang,” ujarnya.
Ia menuturkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya, termasuk berkoordinasi dengan berbagai kabupaten/kota yang termasuk rawan bencana untuk berkomitmen bersama mengatasi bencana yang mungkin akan terjadi.
“Berbagai pemangku kepentingan di daerah rawan bencana seperti BPBD setempat, Kodim, Polres, Dinas PU akan saling menjelaskan ketersediaan SDM, peralatan yang dimiliki, dan juga saling berkomitmen untuk menjadi rencana operasi jika terjadi bencana,” tandasnya. (jnr)