Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk melakukan tugas negara. Ia berjanji akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal.
“Sore ini saya akan menerima briefing dari seluruh pejabat di BNPB, selanjutnya saya akan melakukan berbagai langkah untuk turun ke lapangan,” kata Doni kepada wartawan usai pelantikan dirinya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1) pagi.
Mengenai prioritas yang akan dilakukannya selaku Kepala BNPB, Doni mengatakan, akan menyelesaikan beberapa wilayah yang mengalami bencana, baik itu di Lombok, di Palu, dan terakhir di Banten dan Lampung, serta Cisolok di Sukabumi Selatan.
Selain itu, menurut Doni, BNPB akan menyusun sebuah program untuk memperluas mitigasi bencana. “Mudah-mudahan ini akan sampai ke tingkat desa, bahkan sampai ke tingkat RW nantinya. Dan seluruh komponen harus kita libatkan,” terang Doni.
Mengenai kemungkinan mitigasi bencana masuk ke kurikulum pendidikan, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan, dirinya akan memantau perkembangan, sejauh mana konsep atau program pembelajaran bagi para pelajar. Doni mengisyaratkan, bukan hanya di tingkat sekolah menengah, tapi juga sekolah dasar dan taman kanak-kanak (TK) juga.
“Termasuk daerah-daerah yang rawan bencana, potensi bencana yang besar, mungkin dari rumah tangga dari balita juga sudah disampaikan sehingga kesiapannya akan lebih maksimal,” ujar Doni.
Dalam kesempatan itu Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, bahwa dari hasil kajian dan riset sejumlah pakar di bidang kebencanaan, ada sejumlah potensi megathrust di beberapa wilayah.
Menurut Doni, tentu ini harus disampaikan kepada publik dengan cara-cara yang tepat, sehingga semua kawasan yang nantinya menjadi potensi bencana sudah mempersiapkan diri.
Sebelumnya Presiden Jokowi memberikan alasan dirinya menunjuk Doni Monardo sebagai Kepala BNPB menggantikan Willem Rampangilei.
“Kita harus tahu dan sadar bahwa Indonesia dikelilingi oleh cincin api (ring of fire), sehingga perlu sebuah manajemen yang kuat, sebuah kepemimpinan yang kuat, untuk mengonsolidasi dan mengoordinasi baik di pusat, di provinsi, TNI, kodam, korem, dan kepolisian, agar segera cepat merespons terhadap bencana yang terjadi,” kata Jokowi usai pelantikan.
BNPB, lanjut Presiden, memerlukan sebuah leadership/kepemimpinan yang kuat. Presiden mengaku melihat Letjen Doni Monardo ini orangnya.
Mengenai struktur BNPB, Presiden menegaskan, bahwa lembaga tersebut berada di bawah Presiden. Karena itu, pelantikan Kepala BNPB dilakukan oleh Presiden, dan setingkat dengan menteri.
Sedangkan mengenai status Doni Monardo sebagai jenderal aktif, Jokowi mengatakan, dirinya tidak melihat aktif atau tidak aktif. Tetapi yang diinginkannya adalah manajemen yang kuat, tindakan yang cepat di lapangan.
“Nanti untuk teknis seperti itu tanyakan ke Mensesneg,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, kita masih dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi di Lombok, di Palu, kemudian masih ada lagi pekerjaan besar di Banten dan Lampung.
“Saya kira pekerjaan besar dari Doni Monardo ini masih banyak sekali. Dan itu memerlukan sebuah manajemen yang kuat, kepemimpinan yang kuat, lapangan yang kuat,” tutur Jokowi. (sak)