Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 5.030 buruh pabrik rokok di Jatim, bertempat di PT. HM Sampoerna Rungkut 2, Surabaya, Kamis (24/08). BLT tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Secara simbolis BLT diserahkan pada 100 perwakilan buruh pabrik rokok oleh Gubernur Khofifah, Direktur PT. HM Sampoerna, Direktur Bank Jatim dan sejumlah Kepala OPD terkait.
Usai penyerahan, Gubernur Khofifah mengatakan, penyaluran BLT dari DBHCHT kepada buruh pabrik rokok ini merupakan wujud upaya nyata peningkatan dan pemerataan kesejahteraan. Sekaligus, untuk mengimplementasikan program Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera.
“Kami berharap bantuan ini tepat sasaran, tepat manfaat serta memberikan dampak positif bagi penerima bantuan maupun keluarganya. Sehingga, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Khofifah menjelaskan, penyerahan BLT ini didasarkan pada Permenkeu RI No. 215/PMK.07/2021 tentang penggunaan, pemantauan dan evaluasi DBHCHT serta Pergub Jatim No. 71 tahun 2022 tentang alokasi DBHCHT kepada Provinsi Jatim dan Kabupaten/Kota di Jatim tahun 2023.
“Pemanfaatan anggaran DBHCHT tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tetapi juga berpengaruh di sektor kesehatan dan sektor penegakan hukum sesuai Peraturan Menteri Keuangan,” katanya.
Disebutkan Khofifah, Provinsi Jatim memperoleh alokasi DBHCHT dari penerimaan negara senilai Rp 3,07 Triliun. Yang mana alokasi tersebut telah dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2023.
Secara keseluruhan, buruh pabrik rokok penerima BLT tahun 2023 sebanyak 9.259 orang yang tersebar di 54 perusahaan di 38 Kabupaten/Kota se Jatim. “Kali ini, lima perusahaan di wilayah Surabaya mengawali penyaluran BLT dan selanjutnya akan dilaksanakan di perusahaan masing-masing kepada total 4.229 pekerja pabrik rokok,” katanya.
Dari jumlah tersebut, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 13,88 miliar dengan nominal Jumlah bantuan yang diterima masing-masing sebesar Rp 300 ribu sebanyak lima kali yang dicairkan sekaligus dalam satu tahap. Sehingga, total bantuan yang diterima setiap buruh pabrik rokok lintas wilayah sebesar Rp 1,5 juta.
“Terima kasih kebersamaan ini indah sekali mudah-mudahan yang indah ini terus ditambah keindahannya dan kebahagiaan oleh Allah,” terangnya.
Di awal Khofifah memulai dengan mengajak para buruh pabrik rokok untuk bersholawat dan di akhir Khofifah mengajak semua yang hadir menyanyikan lagu bendera karya band coklat. Terlihat buruh yang didominasi perempuan tersebut ikut melantunkan sholawat sambil menyalakan flash pada masing-masing gawainya.
“Ketika membaca shalawat, maka ruh Rasulullah hadir. Maka sesungguhnya akan membangun harmonius partnership, moderasi, toleransi dan teposeliro akan terbangun dan akhirnya kebhinekaan ini menjadi begitu indah di negara kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (ita)