Selama dua hari berturut-turut Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menghibur masyarakat di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, dengan menyelenggarakan konser musik.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Kemenpar melaksanakan strategi promosi di daerah-daerah perbatasan untuk menyasar para wisman yang ada di negara tetangga.
“Event Festival Crossborder kali ini diselenggarakan di Kabupaten Malaka, NTT yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste untuk menarik wisatawan lintas batas (Crossborder),” kata Kepala Bidang Pemasaran Area I Regional III di Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Hendry Noviardi, di Kabupaten Malaka, Jumat (24/8).
Dari penyelenggaraan Festival Crossborder Atambua di Kabupaten Malaka 2018 sendiri, ditargetkan mampu menarik 700 wisman yang datang melalui 3 pintu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) utama.
Event Festival Crossborder Atambua di Kabupaten Malaka 2018 diselenggarakan selama 2 hari pada 23-24 Agustus 2018, bertempat di Lapangan Umum Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.
Puncak acaranya terlaksana pada hari kedua dengan menampilkan artis nasional Mario Gerardus Klau yang merupakan putera daerah Kabupaten Malaka. Selama kurang lebih satu jam, juara ajang pencarian bakat menyanyi The Voice Indonesia itu sukses menghibur ribuan wisatawan yang datang.
Jalannya konser musik Festival Crossborder Atambua di Kabupaten Malaka 2018 dimulai pukul 19.00 WITA, diawali oleh Band Lokal Mossa yang membawakan lima lagu pembuka. Dilanjutkan penampilan seni tari Likurai dari sanggar Seruna, dan tari Tebe NKRI yang dibawakan oleh Kodim 1605 Malaka.
Penampilan Mario G. Klau yang sudah ditunggu-tunggu penonton akhirnya terpuaskan mulai pukul 9 malam waktu setempat. Sepuluh lagu langsung dinyanyikan mulai dari Oras Loro Malirin sebagai lagu pembuka dilanjutkan dengan Mogi, Rock and Roll, One Call Away yang disambung sampai kau jadi milikku (dalam bentuk musik reggae), Tuhan Jaga Dia dan lagu Kangen (Dewa 19) menjadi lagu penutup. Mario benar benar menghipnotis ribuan penonton.
“Ini daerah Mario, Saya sudah dua kali tampil di sini. Mario pribadi senang banget bisa menghibur masyarakat di sini, kalian semua harus terus menyambut tetangga kita Timor Leste, buat mereka nyaman berada di sini,” kata Mario kepada penonton.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka Rofinus Bau menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata, yang benar-benar bekerja keras untuk meningkatkan pariwisata di Malaka dengan event perbatasan seperti ini.
“Terima kasih kepada Kemenpar yang menjadikan agenda konser ini menjadi event tahunan mulai 2016 hingga saat ini. Event ini bisa menjadi penggerak peningkatan ekonomi dengan memperkenalkan produk unggulan pariwisata di Malaka, baik kerajinan tangan maupun industri rumah tangga lain,” ujar Rofinus.
Kementerian Pariwisata senang dengan penampilan Mario G. Klau yang berakhir sukses. Sukses menghibur masyarakat, sukses juga mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya Timor Leste ke Indonesia.
“Kami siap kembali menggebrak NTT dengan berbagai event berlevel Internasional. Total ada 4 event serupa yang akan digelar sepanjang Agustus-November 2018 ini, paling dekat di Atambua pada Oktober mendatang yang berbarengan dengan Festival Fulan Fehan,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata I Regional III Kementerian Pariwisata, Ricky Fauzi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya turut mengapresiasi kesuksesan Festival Crossborder dengan mengadakan konser-konser, yang mendatangkan wisman asal Timor Leste. Strategi yang akan dilakukan terkait crossborder tourism adalah membuka direct route ke beberapa daerah pariwisata yang banyak diminati.
“Kuncinya adalah musik, seni-budaya, dan kuliner ini untuk menggaet pasar negara tetangga. Apalagi warga Timor Leste bisa masuk ke Indonesia dengan menggunakan bebas visa kunjungan (BVK),” kata Menpar Arief Yahya. (sak)