Pendukung Soekarno terus bergerak cepat untuk memenangkan pasangan calon (Paslon) Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Mereka bertemu di Surabaya untuk melakukan konsolidasi memenangkan paslon nomor urut dua.
“Kita melakukan pertemuan untuk konsolidasi seluruh Soekarnois se-Jawa Timur,” kata Ketua Barisan Soekarnois Surabaya, Ali Yuddin kepada Merdeka.com di Hotel Narita, Surabaya, Rabu (18/4) malam.
Ali mengatakan, dalam pertemuan kali ini hadir perwakilan dari kabupaten/kota, mulai Jombang, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Surabaya.
Dalam pertemuan ini, banyak elemen-elemen yang datang untuk ikut konsolidasi memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti, mereka adalah GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dan Alumni GMNI se-Jawa Timur.
Pertemuan ini sebagai langkah awal untuk melakukan konsolidasi lebih lanjut. Sesuai dengan rencana, konsolidasi akbar lanjutan akan dilakukan di wilayah Mataraman, di antara daerah yang memastikan ikut adalah Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Blitar, Ngawi, dan Madiun.
“Kita agendakan pertemuan berikutnya di Mataraman, kita semakin optimis dalam memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti,” ujarnya.
Ali menuturkan, saat ini Soekarnois terus bergerak untuk memenangkan pemilihan gubernur Jawa Timur. Keberadaan Puti Guntur Soekarno sebagai keturunan Soekarno menjadi motivasi tersendiri untuk memenangkannya. Perwujudan Puti merupakan titisan Soekarno untuk mewujudkan ideologi di pemerintah.
Barisan Soekarnois yakin Puti merupakan pimpinan amanah yang akan mewujudkan kakeknya untuk mensejahterakan marhaen. Kemunculan kekuatan Barisan Soekarnois ini, lanjut Ali merupakan kekuatan yang tersembunyi.
Soekarnois bakal diperhitungkan jika memutuskan terjun ke dunia politik. Karena kekuatan massa Soekarnois sangat besar di Jawa Timur. “Kami memutuskan untuk memenangkan Mbak Puti sebagai pendamping Gus Ipul dalam pemilihan Gubernur,” ucap Ali.
Ketua Panitia Pertemuan Barisan Soekarnois Jawa Timur, Edy Wahyudi menambahkan dalam konsolidasi yang dilakukan antar kader Soekarnois tidak berlandaskan asal partai. Dalam pertemuan ini, seluruh pengikut Soekarno menginginkan keturunannya bisa ikut memimpin Jawa Timur menjadi lebih baik.
“Kita tidak melihat partai tetapi Mbak Puti yang masih keturunan Bung Karno,” katanya.
Untuk bisa mewujudkan kemenangan bersama Puti, Dosen Untag Surabaya ini mengaku telah mengundang kader GMNI, GSNI, maupun alumni GMNI. Undangan ini bersifat pribadi, bukan membawa organisasi. Karena dalam keanggotaan GMNI, misalnya juga terdapat kader-kader yang masuk ke partai yang tidak mendukung Puti Guntur Soekarno.
Edy menyatakan, saat ini banyak kader yang menyatakan nasionalis. Tetapi mereka kehilangan arah dukungan yang tepat, dan menyalurkan dukungan kepada calon lain yang bukan kader nasionalis. “Kita tidak memaksa untuk memilih Mbak Puti. Tetapi cek nemene mengaku nasionalis yang dicoblos Khofifah,” ucap dia. (ist)