Bahu-membahu terus ditunjukkan masyarakat Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19. Berbagai elemen masyarakat tanpa henti memberikan dukungan dan bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Buktinya, pemkot menerima bantuan dari Yayasan Sumber Pengayoman Sejati (SPS) dan PT Surabaya Mekabox (SMB), pekan lalu.
Yayasan SPS memberikan bantuan berupa peminjaman gedung untuk isolasi mandiri (isoman) pasien Covid-19. Sedangkan, PT SMB, memberikan bantuan berupa 500 buah disposable covid bed.
Gedung yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 itu merupakan gedung SMK Kristen Harapan Sejati yang terletak di Jl. Puncak Sambisari III No.6-9, Lontar, Kecamatan Sambikerep.
Gedung bertingkat lima tersebut, dapat menampung 105 pasien isoman. Terdapat dua lantai gedung yang dipersiapkan untuk ruang isoman yakni, lantai tiga dan lantai lima.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada Yayasan SPS dan PT SMB yang secara sukarela memberikan bantuan untuk membantu Pemkot Surabaya menangani pandemi Covid-19.
Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa gerakan Surabaya Memanggil tidak hanya memberikan donasi berupa uang, alat kesehatan, kebutuhan pokok, maupun tenaga, tapi juga berupa gedung yang dapat dipakai untuk isoman.
“Saya matur nuwun (terima kasih) kepada warga Surabaya. Rumah sehat harus kita bentuk untuk menjaga kelurahan kita masing-masing. Ini saya katakan Surabaya Memanggil bukan hanya donasi uang, bukan hanya tenaga, tapi sampai ada yang memberikan gedungnya untuk dipakai,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri mengatakan, bantuan dari berbagai elemen masyarakat Surabaya merupakan bukti toleransi di Kota Surabaya. Masyarakat Surabaya sudah tidak lagi melihat agama, tidak melihat ras, tidak lagi melihat perbedaan suku. Namun, bersama-sama untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19.
“Bayangkan di Surabaya sudah tidak lagi melihat agama, tidak lagi melihat ras, tidak lagi melihat suku. Semua berjibaku untuk menyelesaikan masalah Covid-19 di Kota Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Camat Sambikerep, Ferdhie Ardiansyah menjelaskan, gedung SMK Kristen Harapan Sejati milik Yayasan SPS dapat menampung hingga 100 pasien isoman dengan gejala ringan.
Setidaknya ada dua lantai yang akan digunakan untuk isoman. Rinciannya, lantai tiga dapat menampung 54 pasien dan lantai lima dapat menampung hingga 51 pasien.
“Kita pisahkan antara pasien pria dan wanita. Pasien pria di lantai lima, sementara pasien wanita di lantai tiga. Ruangan di lantai tiga itu berupa enam kelas, satu ruangan bisa menampung sembilan orang. Sementara untuk lantai lima itu bentuknya hall,” jelas Ferdhie.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan SPS bidang pendidikan, Ir. Monica Suryani mengungkapkan, pihaknya merasa bangga karena dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian membantu Pemkot Surabaya menangani pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan. Hal ini sesuai dengan keinginan pendiri Yayasan SPS.
“Kami senang bisa dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian. Kita akan menyerahkan gedung SMK ini sebagai tempat isoman. Dengan harapan yang besar supaya kita semua bisa bergandeng tangan memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan, Mill Head PT SMB, David Alexander. Ia menyatakan, bahwa pihaknya ingin membantu masyarakat Surabaya melalui bantuan 500 buah disposable covid bed.
Rencananya, sekitar 100 buah akan digunakan di gedung isoman milik Yayasan SPS, sementara sisanya diserahkan ke Pemkot Surabaya untuk digunakan di tempat-tempat isoman lainnya. Menurutnya, tempat tidur ini sangat efisien karena dapat dibongkar pasang dengan mudah.
“Tempat tidur ini juga bisa untuk isoman. Terbuat dari kertas/karton/kardus sehingga ramah lingkungan. Tempat tidur yang rusak bisa kita daur ulang kembali untuk menjadi tempat tidur yang bagus,” pungkasnya. (ita)