Menjelang akhir tahun 2019, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali berhasil meraih penghargaan dalam ajang Top 20 Financial Institution 2019. Ajang ini diselenggarakan oleh The Finance betempat di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta (11/12).
The Finance kembali memberikan apresiasi kepada perusahaan dan para pelaku di industri keuangan, yakni perbankan, asuransi jiwa, dan multifinance yang berhasil menjaga kinerjanya tetap stabil dan tumbuh.
Bank Jatim menjadi salah satu industri perbankan yang berhasil meraih Top 20 Financial Institution 2019, kategori Bank Buku 3.
Selain kategori tersebut, Bank Jatim juga berhasil meraih penghargaan kategori The Best CFO in Financial Institution 2019 yang diterima langsung oleh Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha.
Dalam kesempatan tersebut, Ferdian menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima Bank Jatim ini tidak lepas dari keberhasilan Bank Jatim yang mampu menjaga kinerja keuangan di tengah situasi global dan kondisi ekonomi domestik saat ini.
“Saya juga mengucapkan terimasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen Bank Jatim atas kerja kerasnya selama ini,” terang Ferdian.
“Inovasi di bidang keuangan juga telah kami lakukan dengan mengimplementasikan PSAK 71 sejak November 2018, perlu diketahui bahwa Bank Jatim merupakan pioner Perbankan Nasional yang menerapkan PSAK 71,” imbuh Ferdian.
Bertepatan dengan hari jadi Bank Jatim beberapa bulan yang lalu, Bank Jatim juga telah menerapkan budaya perusahaan (corporate culture) terbaru untuk meningkatkan kinerja Bank Jatim.
Budaya tersebut antara lain Excellence, Professional, Integrity, Synergy, Innovation atau yang lebih dikenal dengan EXPRESI.
Pada tahun 2019, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan pendapatan tresuri terbaik dimana pencapaian terhadap target Desember 2019 sebesar 123% (posisi 10 Desember 2019).
Dari sisi interbank, Bank Jatim sudah dapat melaksanakan transaksi-transaksi spot, forward dan swap. Di tahun 2019, Bank Jatim juga cukup aktif melakukan transaksi swap di interbank.
Untuk menambah portfolio swap di market, Bank Jatim tengah melakukan usaha untuk memperbanyak kerjasama agar bank-bank yang belum memberikan limit transaksi swap dapat memberikan limit agar dapat bertransaksi swap dengan Bank Jatim.
Inovasi lain yang telah dilakukan selama 2018-2019 pada aktivitas tresuri diantaranya Optimalisasi fee based income melalui transaksi jual beli Bank Notes di seluruh jaringan kantor Cabang Bank Jatim.
Serta pengembangan aplikasi yang dapat mendukung aktivitas treasuri dan pengembangan tools aplikasi counterparty. Kinerja keuangan Bank Jatim mengalami pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir.
Sampai dengan Triwulan III 2019, aset Bank Jatim tercatat 72,13 Triliun atau tumbuh 13,72% (YoY). Serta membukukan laba bersih sebesar 1,14 Triliun atau tumbuh sebesar 7,61 %. Selama triwulan III Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 15,84 % (YoY) yaitu sebesar Rp. 61,21 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat.
Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mampu mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp. 37,73 triliun atau tumbuh 14,07% (YoY). Sedangkan Komposisi rasio keuangan Bank Jatim antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,98 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,20 %, dan Return On Asset (ROA) 3,18 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 66,54 %. (ita)