Bank Jatim Bagi Dividen Rp 723 Miliar
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Bank Jatim Bagi Dividen Rp 723 Miliar

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bagikan dividen kepada pemegang saham seri A dan pemegang saham seri B. Pembagian dividen ini dilaksanakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku (RUPST TB) 2019 di Kantor Pusat Bank Jatim, Jumat (24/04).

Pemegang saham seri A Bank Jatim adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Dividen bagi pemegang saham seri A merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah masing masing Kabupaten/Kota.

Pembagian Dividen tersebut harus melalui keputusan RUPS terlebih dahulu. Dan pada RUPS kali ini, Bank Jatim membagikan dividen sebesar Rp 48,20,- per lembar saham.

Pgs.Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sebesar Rp 723.747.007.552,40 atau sebesar 52,58% dari laba bersih.

“Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahun menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat,” kata Ferdian idampingi Corporate Secretary Glemboh Priambodo.

Dalam RUPS yang dilaksanakan sesuai protokol pencegahan penyebaran Covid-19 ini disebutkan, kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2019 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).

Berdasarkan kinerja Desember 2019, aset Bank Jatim tercatat Rp 76,72 triliun atau tumbuh 22,37 %, dan laba bersih tercatat Rp 1,38 triliun atau tumbuh 9,22 % (YoY).

Selama Tahun Buku 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 18,91 % (YoY), yaitu sebesar Rp 60,55 triliun. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat pada Bank Jatim meningkat.

Pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,54% atau tercatat Rp 23,83 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28% atau tercatat Rp 22,22 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar 15,81% atau tercatat Rp 14,50 triliun. “Dari komposisi tersebut terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana murah cukup baik,” ujar Ferdian.

Selain itu, papar dia, pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio bankjatim sebesar 76,06 % (selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada diatas 65 %).

Dari sisi pembiayaan, kali ini Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu 13,16% (YoY) atau sebesar Rp 38,35 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan, yaitu sebesar 2,77%. Hal ini menunjukkan kualitas kredit Bank Jatim dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi, sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 % (YoY).

Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11% atau tercatat Rp 9,23 triliun. Pertumbuhan yang tinggi ini didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan, sebesar 118,98 %.

Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,00 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,11 %, dan Return On Asset (ROA) 2,73 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 71,40 %. (ita)