Rangkaian kegiatan PIMNAS ke-37 telah sampai pada hari terakhirnya, Jumat (18/10) lalu. PIMNAS ke-37 ditutup dengan kegiatan penganugerahan medali dan penghargaan kepada para pemenang di kategori poster digital, poster PIMNAS, mahasiswa bertalenta, dan kategori presentasi.
Setelah selama lima hari menjalani kegiatan PIMNAS di Universitas Airlangga (UNAIR), tentu momentum ini menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para finalis.
Salah satu tim dari UNAIR, Tim AUVEST berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan memborong dua medali emas pada kategori poster dan presentasi untuk bidang PKM-Karsa Cipta. Mereka adalah Muchammad Adam Wildan (FKM), selaku ketua tim, bersama dengan Amelia Avril Rayhana (FKM), Nadia Hanifan Nabila (FKM), Brendan Muhammad Subhan (FTMM), dan Christopher Geoffrey (FTMM).
Dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC), Wildan menjelaskan bahwa dua medali perolehannya merupakan medali emas pertama kalinya di bidang PKM-KC dari UNAIR. “Medali emas kami ini, merupakan medali emas di bidang PKM-KC pertama UNAIR. Hal ini menjadi pengalaman luar biasa bagi kami,” ungkapnya dengan bangga.
Tim Wildan ini menggagas ide AUVEST: Automatic Vest with Cooling and Heating System Terintegrasi Aplikasi Mobile Sebagai Upaya Pencegahan Heat Stress pada Pekerja Konstruksi.
“Inovasi kami itu mengangkat rompi pendingin otomatis untuk pekerja konstruksi, dimana ketika pekerja konstruksi ini mengalami panas atau heat stress, rompi ini dapat menjadi pendingin suhu tubuh pekerja,” terang Wildan.
Wildan mengaku, ia dan tim mendapatkan motivasi dan ide itu dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kemudian, keresahan mereka akan global warming yang terus memburuk setiap waktu juga menjadi salah satu motivasi Wildan.
Sebagai finalis, lanjut Wildan, mempersiapkan dan menjaga ketahanan mental menjadi tantangan tersendiri baginya dan tim. “Dalam setiap langkahnya itu pasti ada aja rintangan dan tantangan yang kami hadapi. Jadi, doa dan dukungan tim yang kuat, dan kekompakan tim tentu menjadi salah satu alasan kemenangan kami,” ungkap mahasiswa semester tujuh di FKM itu.
Dalam prosesnya WIldan menjelaskan bahwa ia dan tim selalu berusaha keras memberikan yang terbaik. Harapannya ke depan, Wildan dan timnya ingin lebih mengembangkan lagi ide AUVEST sehingga dapat didistribusikan dan digunakan oleh para pekerja konstruksi. (ita)