Industri 4.0 yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman menuntut semua masyarakat terutama bagi perajin untuk dapat memanfaatkan maupun mengembangkan produk kerajinannya.
Akan tetapi, terdapat satu cara yang tidak dimiliki oleh teknologi dalam kerajinan yakni rasa atau taste.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Prov Jatim Arumi Bachsin saat menghadiri Tasyakuran ke 39 Dekranasda Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Sabtu (9/3).
Ia mengatakan, rasa atau taste tidak ada di teknologi sebagai bagian dari kreatifitas maupun inovasi yang dimiliki, terutama dalam menciptakan motif motif kerajinan baik batik maupun produk kerajinan tangan lainnya.
Teknologi, diakuinya memang memberi kecepatan dan kemudahan dalam mengembangkan produk. Akan tetapi, rasa atau taste menjadi kekuatan bagi para perajin untuk terus berkarya dan berinovasi bagi terciptanya produk produk asli daerah.
Menurutnya, rasa, seni, kreatifitas dan proses yang terlibat di dalamnya memiliki kekuatan yang tidak bisa digantikan oleh teknologi manapun. Teknologi bisa menjadi alat untuk produktifitas dengan baik. Akan tetapi jika tidak hati hati eksistensi para pengrajin akan terancam.
“Rasa yang dimiliki oleh pengrajin yang tidak dimiliki oleh teknologi bisa menjadi kekuatan dalam menciptakan inovasi produk seperti batik dan kerajinan tangan yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Dihadapan pengurus Dekranasda Sidoarjo yang hadir, Arumi menegaskan, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas bangsa itu dalam mengolah potensi sumber daya yang dimilikinya dan memanfaatkan kesempatan yang tersedia untuk maju berkembang dalam persaingan global.
Terpenting, lanjut Istri Wagub Jatim itu adalah eksistensi dari Dekranasda, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan cara, merefleksikan diri membantu pemerintah daerah agar mampu menggerakkan ekonomi melalui upaya strategis pemberdayaan kewirausahaan perajin sehingga lebih berdaya saing dan bersinergi dengan semua pihak.
Ia berharap, bahwa tujuan Dekrnasada tidak akan tercapai jika tidak ada saling mendukung dan kerja sama sinergitas program antara Dekrnasada Provinsi dan kabupaten/kota se Jatim.
“Diharapkan setiap permasalahan yang menghambat upaya pengembangan kerajinan di Jatim dapat segera mendapatkan solusinya yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing produk kerajinan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jatim,” tutupnya. (ita).