Pasca dilaunchingnya maksimalisasi vaksinasi Covid-19 untuk anak, remaja dan pelajar berusia 12-17 tahun, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gerak cepat (gercep) meninjau sekaligus memastikan pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Diantaranya peninjauan langsung pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di SMAN 5 Surabaya, dan bersama Forkopimda Jatim meninjau vaksinasi door to door di beberapa titik di Surabaya.
Akhir pekan lalu, Gubernur Khofifah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian, Kab. Sidoarjo. Vaksinasi tersebut dilakukan pada 2.500 santri yang ada di pesantren.
Sebagai informasi, pelaksanaan vaksinasi saat ini memasuki tahap ketiga. Pada tahap pertama dilakukan pada SDM Kesehatan, tahap kedua pada lansia dan pelayanan publik. Sementara tahap ketiga dilaksanakan pada masyarakat umum yang di dalamnya ditambahkan untuk anak atau remaja kategori umur 12-17 tahun.
Setibanya di pesantren, Gubernur Khofifah disambut Pengasuh dan Pendiri Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian, Kab. Sidoarjo Kyai Nurcholis Misbah dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Turut mendampingi Kabinda Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, dan Asisten I Pemprov Jatim.
Mantan Mensos RI itu tak hanya meninjau, tetapi juga berinteraksi dengan para santriwan dan santriwati yang mengenakan seragam pramuka. Selain itu, juga menyapa tim screeening, vaksinator dan administrator vaksinasi.
Tempat vaksinasi dilakukan pada tenda dan ruang kelas di pesantren tersebut. Pada kelas-kelas yang berada di lantai bawah digunakan untuk ruang entri data, ruang vaksinasi, ruang observasi, dan ruang screening.
Selanjutnya, Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini juga memberikan berbagai bantuan untuk pesantren tersebut. Diantaranya berupa sprayer elektrik 2 buah, desinfektan 10 liter, masker kain 300 buah, pakaian hazmat 25 buah, sarung tangan karet / latex (pendek) 200 buah, hand sanitizer 10 liter, face shield 5 buah, kacamata / safety goggles 5 buah, vitamin C 100 strip, sepatu boot / karet 2 pasang, thermometer gun 2 unit, dan timba cuci tangan 2 unit.
Seusai peninjauan, Khofifah bersama Kabinda Jatim berkesempatan berinteraksi melalui podcast yang dikelola Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Krian Kab. Sidoarjo. Sebagai host podcastnya yaitu Pengasuh dan Pendiri Pesantren Kyai Nurcholis Misbah.
Saat diwawancarai media, Khofifah meminta kepada seluruh bupati/walikota se-Jatim bisa membangun proses percepatan vaksinasi utamanya pada pelajar.
Hal ini, juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk memprioritaskan dan memaksimalkan vaksinasi bagi pelajar. Apalagi, berdasarkan data yang ada, jumlah siswa SMA/SMK/SLB/MAN di Jatim sebanyak 1,3 juta, dan untuk remaja usia dari 12 -17 tahun sebanyak 3, 05 juta.
“Sekarang yang harus dibangun yakni proses percepatan vaksinasi oleh Bupati/Walikota se Jatim. Karenanya dua hari lalu saya sampaikan pada Gus Bupati Sidoarjo untuk gerak cepatnya. Dan hari ini terlaksana vaksinasi bagi 2.500 santri di pesantren ini,” ungkap orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
“Terima kasih Pak Bupati, Ini bagian dari ikhtiar dari dua hari lalu yang sudah diluncurkan Pak Presiden untuk maksimalisasi vaksinasi pelajar,” lanjutnya.
Ke depan, Khofifah berharap, vaksinasi yang saat ini dilaksanakan dapat diperluas pada siswa SMA/ Aliyah /SMK ; SMP/Stanawiyah ataupun bagi pelajar SD yang berusia 12 tahun, serta yang berbasis pesantren. Jadi target vaksinasi yang saat ini dimaksimalkan adalah pada usia remaja. (ita)