Siap kembali bantu para jemaah haji dan umrah dalam menjalankan ibadah, tim dari Program Studi (Prodi) Inovasi Digital di bawah Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenalkan pengembangan sebuah aplikasi bernama MeccaBot, Kamis (30/05). Aplikasi ini diluncurkan setelah penyempurnaan dari inovasi sebelumnya, yakni Mecca WABot menjadi aplikasi mobile MeccaBot.
Ketua tim Ir Achmad Holil Noor Ali MKom menyampaikan bahwa penyempurnaan aplikasi ini dilandasi atas beberapa masukan pengguna Mecca WABot yang sebelumnya hanya lewat bot WhatsApp (WA).
Aplikasi mobile MeccaBot ini sudah terintegrasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI, sehingga doa saat ibadah sudah ditujukan untuk semua golongan. “Karena sebelumnya banyak pengguna dari berbagai golongan dan doa ibadahnya berbeda-beda, jadi kami integrasikan di aplikasi mobile ini,” jelas Holil.
Holil menambahkan jika aplikasi MeccaBot ini akhirnya juga bisa menjawab keresahan jemaah yang sering tersesat saat menjalankan ibadah. Di aplikasi ini sekarang sudah bisa menjadi penanda titik awal jemaah hanya dengan swafoto (selfie) yang bisa diakses lewat bot.
Mereka tidak perlu tersesat saat ingin kembali ke tempat awal. “Foto ini nanti bisa kembali dilihat jemaah dan dapat dipilih setiap kali mereka ingin kembali ke tempat tersebut,” terang Kepala Prodi Inovasi Digital ITS tersebut.
Tak hanya itu, MeccaBot kini juga bisa diakses dalam bahasa Inggris, sehingga memungkinkan untuk jemaah haji dan umrah internasional bisa turut mengakses dan memanfaatkan teknologi aplikasi ini. “Karena sebelumnya di Mecca WA Bot hanya tersedia untuk bahasa Indonesia, kini kami mengembangkan agar jemaah seluruh dunia bisa menggunakan juga,” tambahnya.
Menurut Holil, fitur-fitur lain yang ada pada aplikasi MeccaBot ini juga lebih banyak. Di antara adalah fitur panduan umrah dengan pengembangan terdapat lokasi halte transportasi umum di Mekkah, fitur amalan yang dapat dilakukan saat ibadah, fitur petunjuk lokasi tempat ziarah, napak tilas Rasulullah, kawasan dan hotel, tempat oleh-oleh, rute perjalanan, dan masih masih banyak lagi.
Meskipun aplikasi ini akhirnya banyak melakukan pengembangan, namun MeccaBot tetap dapat diakses tanpa menyita banyak ruang penyimpanan. Besar penyimpanan dari aplikasi ini nantinya hanya 50 megabyte. “Karena aplikasi ini ditujukan untuk mempermudah ibadah seluruh kalangan, kami tidak ingin hanya karena ruang penyimpanan mereka di HP yang terbatas jadinya kesulitan dalam mengakses,” ungkapnya.
Aplikasi MeccaBot ini sekarang sedang dalam tahap verifikasi rilis di platform Playstore. Ketika aplikasi ini nantinya rilis, maka pada saat itu juga seluruh jemaah ibadah haji dan umrah di seluruh dunia bisa mendownload dan menggunakan aplikasi ini secara langsung.
“Kami ingin seluruh jemaah dapat menggunakan aplikasi ini saat beribadah, dan bisa memberikan saran pada kolom yang telah tersedia di aplikasi untuk evaluasi kami ke depannya,” tutur Holil.
Tim pengembangan aplikasi yang dipimpin Holil ini beranggotakan para mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS yakni Luthfi Hakim Irawan, Fathia Rahmanisa Dzakiyyarani, Hanny, dan Kahfin Ilham, serta dosen Departemen Sistem Informasi ITS Rizal Risnanda Hutama SKom MKom.
Tim ini telah berhasil mendapat dana inkubator ITS untuk mengembangkan aplikasi tersebut menjadi sebuah perusahaan startup. “Dana ini akan kami maksimalkan untuk pengembangan aplikasi yang lebih luas,” pungkas Holil optimistis. (ita)