Anti-NAPZA Ditengah Aktivitas Budaya
KOMUNITAS PERISTIWA

Anti-NAPZA Ditengah Aktivitas Budaya

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) tidak lagi didominasi masyarakat perkotaan dan tempat-tempat hiburan malam, tetapi juga sudah menjamah berbagai lapisan masyarakat di pedesaan.

Salah satunya di Dusun Rabasan Barat, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, sebagai salah satu kawasan yang membuat jajaran pemerintah dan kepolisian perlu memperhatikan secara khusus.

Dengan latar belakang permasalahan seperti itu, mendorong tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) yang dipimpin Ratna Kuatiningsari melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah tersebut.

Dalam kegiatannya dalam merealisasikan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini, tim menyusun proposal berjudul ”POSKERNAP (Pos Kerja NAPZA) sebagai Tindak Lanjut Penanggulangan Penjual, Pengedar, dan Pemakai NAPZA di Dusun Rabasan Barat, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura”.

Beberapa inovasi baru dilaksanakan dari yang selama ini belum pernah diaktualkan.

Tim PKMM yang beranggotakan Ratna Kuatiningsari, Devita Khulqiah Rosydiana, Venia Ilma Dwi Prastika, Farida, dan Shadilla, semua mahasiswa FKM Unair.

Merasa bersyukur bahwa di Desa Parseh sudah hidup budaya yang sangat kental di masyarakat, seperti otok-otok (arisan), sarkosar (membersihkan area pemakaman), dan Pandemin (gotong royong membangun rumah), serta kegiatan rutin setiap Jumat berupa di wilayah Desa Parseh adalah pengajian.

”Dari kegiatan-kegiatan yang sudah membudaya itulah kami menyelipkan materi-materi anti-NAPZA atau penyalahgunaan NAPZA. Potensi yang kami masuki adalah keaktivan para pemuda dalam segala hal yang berbau pembangunan desa,” kata Ratna.

Melihat para pemuda Karang Taruna Dusun Rabasan Barat yang sangat aktif dan antusias, Tim mahasiswa Unair ini berhasil memberdayakan mereka menjadi kader POSKERNAP sebagai wujud peduli NAPZA di desanya.

Alhasil, kader pemuda itu mampu diajak bersama dengan tim mahasiswa dan berpartisipasi memberikan edukasi melalui kegiatan POSKERNAP Road to School.
Tidak hanya itu, para kader POSKERNAP juga mampu menjadi panitia penyelenggara “Parseh Mengaji” sebagai media sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA kepada masyarakat Desa Parseh.

”Menurut saya acara POSKERNAP ini sangat bermanfaat khususnya bagi pemuda, sebab dengan ini kami bisa mengetahui apa itu NAPZA dan bahayanya. Jadi saya sangat mendukung dan berharap kegiatan POSKERNAP dapat terus berlanjut,” kata Imam, kader POSKERNAP berharap.

Berdasarkan hasil diskusi antara mahasiswa dan para kader, awal Juni 2018 lalu, sebagai tindak lanjut dari keberadaan POSKERNAP adalah dengan membangun kegiatan-kegiatan yang positif sebagai pengalihan agar masyarakat Desa Parseh tidak menyeleweng ke narkoba.

Misalnya perayaan hari-hari besar, olahraga voli setiap sore, POSKERNAP Road to School ke seluruh sekolah, dlsb. Dengan demikian, kata ratna, tim PKM-M UNAIR sebagai yang mengawali ini sangat senang dan berharap dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat Dusun Rabasan Barat, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. (ita)