Lulus pelatihan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPES) anggota DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) cabang Jawa Timur langsung tancap gas. Para pengusaha wanita itu mengikuti berbagai macam tender pemerintah dan lolos.
‘’Saya ikut senang. Begitu lulus dan mengantongi sertifikat, teman-teman anggota Iwapi Jatim mengikuti proyek pemerintahan. Baik pemerintahan yang ada di tingkat dua maupun di Propinsi Jawa Timur. Alhamdulilah, banyak yang lolos,’’ kata Ketua Iwapi Jatim Rachmawati Soesmiati.
Ditemui di sela-sela peresmian kantor DPD Iwapi Jatim di jalan Bandilan, Waru Sidoarjo, Soesmiati memaparkan keberhasilan anggotanya dalam berbinis. Layaknya para lelaki, katanya lebih lanjut, anggota Iwapi juga ada yang lolos dalam tender pengerjaan proyek pembangunan. Mulai pembangunan jalan, jembatan, pengurukan hingga proyek-proyek berat yang sebelumnya didominasi para pria.
Dikatakan, selama ini proyek pembangunan di Jawa Timur senilai Rp 9 triliun dikuasai 80 persen kaum pria. Itulah yang membuat anggota Iwapi protes. Merasa dibedakan dengan pengusaha pria, anggota Iwapi mengikuti pelatihan LPES yang diberikan DPP Iwapi pusat.
Sebanyak 5 orang anggota Iwapi Jawa Timur yang dikirim ke Jakarta akhirnya menularkan ilmunya pada anggotanya. Sehingga, mentor program LPES yang dimiliki DPD Jatim berkembang jadi 30 orang.
‘’Nah, yang 30 orang ini nanti kita wajibkan mengajarkan ilmunya pada setiap DPC se Jawa Timur,’’ terang pemilik Warung Apung mengenai kemajuan anggota Iwapi Jatim. Soesmiati juga minta agar anggotanya di daerah mulai mengikuti proyek pembangunan.
‘’Pokoknya jangan mau kalah dengan kaum pria. Kita juga bisa mengerjakan proyek pembangunan. Tidak hanya melulu membuat aksesoris, katering, kue, batik maupun pernik-pernik wanita. Kerjaan mereka, kita juga mapu,’’ tegas ibu enam orang anak.
Saat ini anggota Iwapi di Jawa Timur tercatat 2,000 orang yang tersebar pada 24 Dewan Pengurus Cabang (DPC) dari total 38 DPC. ‘’Yang aktif pengurusnya 24 dari 38 kota kabupaten,’’ paparnya mengenai organisasi yang dipimpinnya. (sak)