Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak 13 wali kota anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) regional IV ke gedung Siola, Jumat (22/3) lalu. Di gedung Siola itu, mereka ditunjukkan mal pelayanan publik, Command Center 112 dan Koridor.
Di Command Center 112 itu, Wali Kota Risma menjelaskan bahwa ruangan itu merupakan pusat komando yang siap siaga 24 jam nonstop untuk membantu warga Kota Surabaya dari berbagai masalah.
Layar monitor CCTV dan pemantauan cuaca ditunjukkan Risma. Termasuk pelayanan psikolog yang disediakan 24 jam nonstop. Para tamu itu pun terkagum-kagum dengan inovasi Surabaya yang mampu memonitor berbagai penjuru di Kota Surabaya.
Setelah puas melihat Command Center 112, Risma mengajak para tamu itu melihat Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang ruangannya tidak jauh dari Command Center 112. Selanjutnya, para tamu-tamu itu diajak berkunjung ke Koridor, tempat anak muda berkreasi.
Saat itu, banyak anak muda yang sedang diskusi dan memanfaatkan komputer-komputer yang disediakan oleh Pemkot Surabaya.
“Jadi, tempat ini semacam tempat kerja bersama. Para startup tempat kerjanya di sini. Yang berkunjung anak muda dan yang jaga semuanya juga anak muda,” tegas Risma.
Setelah keluar dari Koridor, Risma dan para anggota APEKSI melakukan cap tangan yang nantinya akan ditempelkan di pohon-pohon di Taman Harmoni.
Mereka kompak melakukan cap tangan itu bersama-sama. Selanjutnya, rombongan ini melihat langsung sentra UMKM yang ada di pojok lantai bawah gedung Siola.
Di sentra itu, para tamu terlihat memborong beberapa produk UMKM yang dipajang, mulai dari minum-minuman, makanan hingga baju-baju batik.
Sementara itu, Ketua Apeksi Regional IV, Dewanti Rumpoko mengatakan setelah berkeliling di gedung Siola itu, ia mengapresiasi kinerja dan inovasi Pemkot Surabaya. Bahkan, ia mengaku hanya memiliki satu kalimat untuk Pemkot Surabaya.
“Saya cuma punya satu kalimat, di sini kita tahu bahwa pemerintah itu ada untuk masyarakat, semua fasilitas dan semua apa yang dibutuhkan untuk masyarakat ada di sini. Jadi, judulnya Pemerintah Kota Surabaya ada untuk masyarakat,” kata Wali Kota Batu ini.
Menurut Dewanti, banyak hal yang dapat dipelajari dari Surabaya dan dapat diimplementasikan di daerah-daerah anggota APEKSI, termasuk di Kota Batu. Salah satu yang akan diterapkan oleh Dewanti di Kota Batu adalah penerapan CCTV yang menjangkau hingga ke pelosok kota.
“Mungkin seperti CCTV di seluruh pelosok. Apalagi kota kami kan kota pariwisata, sehingga untuk keamanan dan kenyamanan para wisatawan, CCTV itu sangat penting untuk memantau situasi dan kondisi, supaya para wisatawan nyaman,” kata dia. (ita)