Sehari setelah menggelar deklarasi dukungan ke pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf di Surabaya, Jumat (11/1), sejumlah alumni Universitas Airlangga langsung beraksi dengan mengirim 51 delegasi ke Jakarta.
Keberangkatan ini dilakukan untuk mendukung deklarasi dukungan serupa yang dilakukan Alumni Universitas, Sabtu (12/1) siang.
Para ‘Ksatria Airlangga’ ini kemudian berbaur dengan sekitar 10 ribu peserta terdiri dari alumni berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari dalam dan luar negeri.
Dua Ksatria Airlangga, Teguh Prihandoko (Fakultas Ekonomi, UNAIR tahung 1985) dan Rudy Widjanarka (Fakultas Ekoomi UNAIR 1990) mendapat kehormatan untuk menjadi runner yang mengantar Presiden Jokowi menjelang masuk arena deklarasi. Selain Teguh dan Rudy ada juga runner dari alumni ITS dan Universitas 17 Agustus Surabaya.
“Saya bangga mewakili Unair dalam sejarah upaya komunitas kampus dalam memenangkan capres yang baik dan berkompeten memajukan kesejahteraan umum,” kata Teguh tersenyum lega.
Hal senada juga dikatakan Rudy Widjanarka. “Alumni Unair harus mendukung kampanye positif, sesuai dengan slogan Unair yaitu Excellence with Morality dengan ciri ksatria Jatim yaitu egaliter, cerdas, lugas, kerja keras. Ingat ya Imperium Majapahit itu di Delta Brantas,” ujarnya.
Ditemui di tempat yang sama, politisi Eva Sundari (Fakultas Ekonomi Unair 1984), mengaku lega dan senang melihat antusiasme masyarakat kampus di tahun 2019.
“Tahun ini getarannya kuat. Jauh lebih kuat dibanding tahun 2014. Ini pertanda bagus, kampus mengawali kebangkitan silent majority yang ingin demokrasi yang berkualitas, semata berisi pertarungan gagasan memajukan kesejahteraan rakyat,” kata Eva.
Sepanjang pelaksanaan deklarasi, rombongan Ksatria Airlangga aktif meneriakkan yel-yel khas Suroboyoan. Mereka bersukacita karena bisa berkumpul dengan alumni Unair lintas generasi dan komunitas kampus lainnya.
Di akhir acara, Ksatria Airlangga menerima undangan dari alumni UNS dan ITS yang juga akan deklarasi di akhir bulan ini di Solo dan Surabaya. (hdl)