Akhir Dahaga Tunggal Putra All England
OLAHRAGA PERISTIWA

Akhir Dahaga Tunggal Putra All England

Ribuan penonton memadati Utilita Arena, sebuah gedung serbaguna modern di Kota Birmingham, Inggris, Minggu (17/03) sore waktu setempat. Hari itu sedang digelar babak final kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi dan tertua di dunia, All England 2024.

Ada 16 pebulu tangkis tampil di lima nomor final. Tahun 2024 menjadi edisi ke-114 kalinya kejuaraan ini digelar sejak pertama diadakan pada 1899 atau tepat 125 tahun silam.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memasukkan All England bersama Indonesia Open, China Open, dan Malaysia Open sebagai empat turnamen dengan kategori Super 1000 atau tertinggi di antara rangkaian turnamen bulu tangkis dunia yang digelar sepanjang tahun. Turnamen-turnamen ini hanya kalah oleh Olimpiade yang berkategori Super 1500.

Itulah alasan utama para penggemar bulu tangkis ini rela menembus udara dingin bersuhu 9 derajat Celcius demi memenuhi Utilita Arena yang berkapasitas 11.000 orang guna menyaksikan atlet pujaan mereka berlaga.

Salah satu nomor final yang digelar adalah tunggal putra di mana dua pebulu tangkis terbaik Indonesia tampil. Keduanya adalah Leonardus Jonatan Christie melawan sahabatnya sendiri, Anthony Sinisuka Ginting. Jonatan menembus final dengan predikat pemain nonunggulan dan Anthony merupakan unggulan kelima.

Inilah untuk pertama kalinya sejak 30 tahun lalu, Indonesia mampu meloloskan wakilnya ke babak final tunggal putra. Hebatnya lagi, Jojo, sapaan Jonatan, dan Sugeng, panggilan para pengemar Anthony, mampu menciptakan laga sesama pemain dari satu negara. Peristiwa serupa terakhir kali terjadi pada 1994, dalam final sesama pemain Indonesia atau all Indonesian final, Haryanto Arbi berhasil menghentikan perlawanan Ardy Bernardus Wiranata.

Sedangkan pada edisi 2024 ini, Jonatan keluar sebagai juara setelah menghentikan perlawanan sengit Anthony dalam duel yang berlangsung dua gim, 21-15 dan 21-14 dalam waktu 55 menit. Bagi Jonatan, kemenangan di All England menjadi titel pertamanya di turnamen kelompok Super 1000.

“Kami berhasil mengulang sejarah 30 tahun lalu dan ini merupakan gelar juara Super 1000 pertama saya,” ucap Jonatan usai laga seperti dikutip dari website resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Jonatan, atlet kelahiran Jakarta pada 15 September 1997 itu, mencatatkan namanya sebagai pebulu tangkis Indonesia keenam yang mampu merebut juara tunggal putra. Sebelumnya sudah ada nama-nama seperti Tan Joe Hok (juara All England 1959), Rudy Hartono, Liem Swie King (1978, 1979, 1981), Ardi BW (1991), dan Haryanto Arbi (1993, 1994).

Bahkan Rudy Hartono sampai saat ini tercatat sebagai pemegang rekor pebulu tangkis putra paling banyak mengoleksi titel juara, yakni delapan kali dengan tujuh kali di antaranya diraih secara beruntun sejak 1968 hingga 1974 dan gelar lainnya ia rebut pada 1976.

Prestasinya itu masih sulit ditandingi oleh pebulu tangkis mana pun. Legenda asal Tiongkok, Lin Dan, meski mampu mengoleksi enam kali juara, hanya saja dicapai tidak di tahun yang berurutan.

Pada All England seri ke-114 kali tersebut, Indonesia tak hanya mengoleksi gelar dari tunggal putra saja. Ganda putra terbaik saat ini, Fajar Alfian yang berduet dengan Muhammad Rian Ardianto juga sukses merebut juara di sektor ganda putra.

Ini merupakan gelar All England kedua yang direbut Fajar/Rian setelah 2023 lalu. Menariknya, pada All England edisi 2023, Fajar/Rian berhasil menciptakan laga final sesama Indonesia saat menantang senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Pada final 2024, Fajar/Rian yang menjadi peringkat ketujuh dunia versi BWF membabat musuh bebuyutan mereka asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua set langsung dengan skor kembar 21-16, 21-16. Chia dan Yik memiliki peringkat dunia lebih baik dari Fajar/Rian, tetapi daya juang pahlawan olahraga Merah Putih jauh lebih tangguh dari lawannya.

Pencapaian di Birmingham ini merupakan kabar gembira bagi dunia bulu tangkis di tanah air. Sebab, dari delapan turnamen yang telah digelar BWF sejak awal 2024 hingga All England, atlet-atlet Merah Putih baru berhasil meraih empat gelar saja.

Perburuan Olimpiade
Terlebih lagi pada Juli 2024 nanti, akan berlangsung Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Bulu tangkis menjadi satu di antara 32 cabang olahraga (cabor) yang digelar untuk memperebutkan medali. Bulu tangkis merupakan cabor andalan kontingen Merah Putih untuk mendulang kepingan medali termasuk emas. Seluruh 8 keping emas Indonesia didapat dari lapangan bulu tangkis.

Itu terjadi sejak bulu tangkis pertama kali dipertandingkan sebagai cabor memperebutkan medali pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol. Indonesia hanya gagal merebut emas sewaktu Olimpiade 2013 di London, Inggris. Secara keseluruhan, atlet-atlet bulu tangkis Merah Putih telah menyumbang 21 medali Olimpiade terdiri atas 8 emas, 6 perak, dan 7 perunggu.

Kemenangan Jonatan di Birmingham akan mengerek peringkatnya menuju empat besar dunia dengan tambahan 12.000 poin. Sedangkan Anthony menapaki tiga besar dunia dengan tambahan 10.200 poin sebagai finalis All England 2024.

Nasib serupa ikut dirasakan Fajar/Rian karena dipastikan mereka menembus empat besar setelah mendapat bonus 12.000 poin dari All England 2024. Satu lagi ganda putra nasional yakni Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana juga ikut terkerek ke urutan tujuh besar dunia dari peringkat kesembilan setelah di All England 2024 hanya mampu menembus babak perempat final san mendapat tambahan 6.600 poin.

Menurut Direktur Teknik PBSI Christian Hadinata, melihat pencapaian di All England 2024, sudah ada bayangan bahwa Indonesia bakal diwakili oleh dua pemain tunggal putra dan dua pasang di nomor ganda putra.

Sedangkan di sektor tunggal putri, meski Gregoria Mariska Tunjung mampu menembus perempat final All England 2024, hanya saja ia masih berada di urutan 7 besar dunia versi BWF.

Nasib tak enak dialami ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Damayanti yang masih berada di urutan sembilan besar peringkat dunia BWF. Apriyani adalah penyumbang emas ganda putri bersama Greysia Polii di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Agar bisa tampil di Olimpiade Paris, 27 Juli–5 Agustus 2024 nanti, seluruh pemain harus berada di urutan 1 hingga 8 dunia versi BWF.

“Pemain Indonesia masih harus berjuang untuk menembus Olimpiade Paris karena sebelum pengumpulan poin ditutup April nanti, masih ada enam turnamen yang harus dihadapi pemain. Pencapaian Jonatan, Anthony dan Fajar/Rian di All England patut disyukuri karena menjadi modal besar ke Paris,” kata Christian yang pernah menjuarai All England.

Semoga saja pencapaian bagus di All England 2024 memotivasi atlet-atlet bulu tangkis Indonesia untuk dapat menyumbangkan medali sekaligus melanjutkan tradisi merebut emas di Olimpiade Paris, Juli 2024 nanti. (indonesia.go.id)