Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda khususnya para pelajar dan mahasiswa, agar menguasai teknologi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kemanusiaan, kehidupan, dan lingkungan.
“Kami dipemerintahan juga memanfaatkan digitalisasi sistem birokrasi untuk kecepatan dan efisiensi pelayanan publik. Dalam sistem nasional juga sedang disispkan satu data Indonesia untuk memudahkan pencarian dan varian data yang diperlukan pelajar dan mahasiswa,” kata gubernur disela Kegiatan Puncak Satu Rekening Satu Pelajar Prestasi Anak Indonesia (KREASI), Tahun 2021 penyelenggara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di SMA Khadijah Surabaya, Selasa (24/08).
Selain itu, gubernur mengajak masyarakat untuk mencermati prediksi Jack Ma, yaitu pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok pada pertemuan ekonomi internasional yang menyatakan bahwa pada 2030 mendatang, ekonomi global 80% akan bertumpu pada sektor UMKM, dan 99% dilakukan secara online dan UMKM 85% akan melakukan perdagangan elektronik (e-commerce).
“Artinya keuangan inklusi menjadi bagian yang sangat penting guna mendorong percepatan digitalisasi sistem,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi ini harus menjadi satu kesatuan, bagaimana BI dan lembaga-lembaga perbankan serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut mendorong percepatan dari berbagai sektor terutama kekuatan UMKM.
UMKM Jawa Timur menurut gubernur, menjadi tulang punggung dari pertumbuhan PDRB yakni sebesar 57, 25%, artinya bahwa ada peluang yang luar biasa bagi anak-anak SMA dan masyarakat untuk mengembangkan usaha tanpa harus keluar rumah.“Dengan format pedagangan UMKM melalui digitalisasi, maka kita dapat bertransaksi secara cepat dan tidak membutuhkan banyak tempat,” ungkapnya. (jnr)