Alumni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Fitra Riyanto SHum berhasil merengkuh Juara 1 Pemuda Pelopor Provinsi Banten Bidang Pendidikan 2024. Pendiri Badan Semi Otonom (BSO) Lingkar Prestasi FIB UNAIR itu selanjutnya akan mewakili Provinsi Banten dalam perebutan 3 besar juara nasional.
Atas capaiannya tersebut, Fitra mengungkapkan rasa syukurnya sekaligus. Ia juga berkata bahwa prestasi tersebut merupakan tanggung jawab baginya. “Dengan melekatnya gelar tersebut tidak serta merta membuat saya bangga melainkan bertambahnya amanah saya agar kiranya terus bersemangat dalam rangka partisipasi aktif untuk proses pembangunan pendidikan,” ungkapnya.
Fitra juga menjelaskan bahwa keresahan dalam melihat kesulitan orang-orang berekonomi rendah menggapai pendidikan, menjadi motivasi utamanya terjun dalam dunia pendidikan. “Pendidikan harus menjadi milik semua orang. Oleh karena itu, dengan berbagai pengalaman yang saya miliki, saya ingin rasanya menyebarkan semangat, menyebarkan informasi, dan menyebarkan mental pemberani,” jelasnya.
Membangun gerakan intelektual sudah Fitri geluti sejak berkuliah. Menurut Fitra, hal itu yang membuatnya mampu memotret permasalahan di FIB. “Saya membangun Lingkar Prestasi FIB. Kesuksesan gerakan tersebut memotivasi untuk terus berkontribusi lebih besar lagi sehingga saya membangun gerakan pendidikan di kampung saya bernama Alang Institute,” ujarnya.
Menurutnya munculnya gerakan pendidikan tidak terlepas dari peran anak muda yang mampu mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik dengan semangat dan idealismenya. “Pemuda dengan kreativitas dan gagasan segarnya mampu menghasilkan ide, bahkan mampu menciptakan lembaga yang turut memberikan sumbangsih positif terhadap pendidikan Indonesia,” ucapnya.
Fitra menyampaikan bahwa menciptakan pemimpin-pemimpin baru adalah cita-citanya sejak masa kuliah. Untuk itu, ia ingin menginspirasi banyak orang untuk turut berperan aktif dalam pendidikan. “Dengan membuat suatu gerakan, saya memanfaatkan setiap orang yang terlibat di dalamnya memperluas resonansi manfaat dengan cara memberikan arahan kepada mereka untuk menduplikasi gerakan serupa di daerah asal mereka masing-masing,” sebut Fitra.
Ia berpesan kepada mahasiswa dan alumni agar mereka mampu memotret segala persoalan kecil di Indonesia. Terutama yang berpotensi menjadi peluang dalam membuat gerakan dengan nilai dan kebermanfaatan. “Harapan saya semoga mahasiswa dan alumni FIB UNAIR senantiasa menjadi teladan baik di tengah masyarakat yang kehilang sosok pemuda inspiratif,” harap Fitra. (ita)