Kota Surabaya kembali menyabet Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI). Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan sekolah dalam mewujudkan penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBHLS).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri Tahun 2024. Dedik menyebutkan, ada 15 sekolah di Surabaya yang berhasil meraih Penghargaan Adiwiyata predikat Nasional dan 5 sekolah mendapatkan Penghargaan Adiwiyata predikat Mandiri.
“Jadi, kemarin yang kami kawal ada 20 sekolah, 15 (sekolah) mendapatkan Adiwiyata Nasional, dan 5 mendapatkan predikat Adiwiyata Mandiri,” kata Dedik, Kamis, (03/10).
Dedik menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong kepada masing-masing perwakilan kepala sekolah yang hadir. Lima sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 itu diantaranya, SDN Manukan Kulon II/499 Kota Surabaya, SDN Manukan Kulon Kota Surabaya, SMPN 15 Surabaya, SMPN 42 Surabaya, dan SMPN 19 Surabaya.
Sementara itu, 15 sekolah lain yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata predikat Nasional diantaranya adalah, SD Al Kautsar Surabaya, SDN Babat Jerawat 1, SDN Banjarsugihan V/617 Surabaya, SDN Banyu Urip III/364 Surabaya, SDN Jemur Wonosari I 417 Surabaya, SDN Kapasari VIII Surabaya, SDN Ngagel I/394 Surabaya, SDN Nginden Jangkungan I/247 Surabaya, SDN Rungkut Kidul I No.267 Surabaya, SDN Simokerto I/134 Surabaya, SDN Wonokusumo IV/43 Surabaya, SMPN 1 Surabaya, SMPN 10 Surabaya, SMPN 22 Surabaya, dan SMPN 56 Surabaya.
Dedik menerangkan, Kementerian LHK memberikan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri ini kepada 720 sekolah dari 31 provinsi di seluruh Indonesia. Nah, kali ini, Surabaya menjadi kota terbanyak yang meraih penghargaan tersebut.
Dedik mengungkapkan, yang tak kalah istimewa dalam Penyerahan Penghargaan Adiwiyata Tahun 2024 kali ini adalah, kehadiran Putri Lingkungan Kota Surabaya, Verlita Anggraini Putri. Dedik menjelaskan, dalam acara penyerahan penghargaan tersebut, Verlita diundang secara langsung oleh Kementerian LHK sebagai narasumber dalam talkshow Suara Generasi Muda Berbudaya Hijau.
“Kan acara ini digelar selama dua hari, hari pertama berupa workshop dan hari kedua agenda penyerahan penghargaan. Nah, di dalam workshop itulah adik Verlita sebagai salah satu narasumber yang memberikan kiat-kiatnya kepada kurang lebih 750 kepala sekolah se-Indonesia,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya ini menjelaskan, dalam workshop tersebut, siswi SMP Negeri 19 ini membawakan materi tentang pengelolaan sampah, pembuatan lubang biopori untuk penanganan banjir di lingkungan sekolah dan sebagainya. Di kesempatan itu, Verlita tidak lupa menyampaikan materi tentang pengelolaan cangkang telur menjadi bahan penyubur tanaman.
“Dia (Verlita) sudah mengelola cangkang telur sebanyak 20 ton, hal itu membuat takjub seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan kemarin. Anak kelas 2 SMP mengelola cangkang telur sampai 20 ton,” jelasnya.
Ia menerangkan, Verlita mendapatkan puluhan ton cangkang telur itu dari salah satu toko roti di Kota Surabaya. Setelah dikumpulkan, kemudian dicuci. Setelah dibersihkan, cangkang telur itu dijemur oleh Verlita di sekolahnya, kemudian dihaluskan dengan cara digiling hingga menjadi bahan pupuk tanaman. Bukan hanya jadi bahan pupuk, cangkang telur itu juga disulap menjadi pelet ikan, pot tanaman, alat cuci piring, hingga paving blok ramah lingkungan.
Dirinya berharap, pengelolaan lingkungan sekolah di Kota Surabaya bisa semakin jauh lebih baik lagi ke depannya. Ketika lingkungan sekolah itu bersih, maka para siswa siswi yang sedang belajar akan semakin merasa nyaman sehingga di Surabaya akan terlahir generasi yang berkualitas dan membuat kota ini semakin maju ke depannya.
“Seperti salah satu poin yang disampaikan oleh Pak Wakil Menteri kemarin, tidak ada negara maju yang lingkungan hidupnya tidak baik, jadi negara maju itu pasti lingkungannya baik. Artinya kalau ingin negara kita maju, maka kita harus bangun lingkungannya dahulu, berangkatnya ya dari sekolah-sekolah ini,” pungkasnya. (ita)