Deputi Advokasi Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menegaskan program KB Vasektomi tidak mempengaruhi ereksi, ejakulasi, dan keperkasaan seorang pria. Menurutnya, vasektomi hanya mengikat atau menyumbat saluran sperma yang dibawa dari testis ke penis.
“Iya memang karena kurangnya pemahaman juga tentang fungsi vasektomi. Kalau sudah vasektomi masih bisa ejakulasi dan ereksi, enggak usah khawatir pokoknya,” kata Teguh dalam kegiatan peringatan hari kontrasepsi sedunia di Temanggung Jawa Tengah, Kamis (26/09).
Meski demikian Teguh menjelaskan tantangan KB Vasektomi adalah pada pasangannya. Istri menurut Teguh, masih banyak yang belum setuju program KB tersebut karena faktor kuatirnya suami tidak dapat memuaskan isteri.
“Kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan, yaitu kalau laki-laki ikut KB jadi tidak ereksi. Padahal masih bisa, kemudian karena laki-laki sudah bebas, jadi bisa kemana mana, enggak hamil lah istrinya nanti yang ngamuk,” ujarnya.
Penggunaan Metode Kontrasespi Jangka Panjang (MKJP) program vasektomi bagi pria merupakan cara efektif. Terutama untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Vasektomi sudah lama diperkenalkan sebagai salah satu metode kontrasepsi pria jangka panjang. Cara ini memiliki tingkat keberhasilan mencegah kehamilan yang sangat tinggi namun penggunaannya sangat jarang dilirik oleh calon akseptor. (rri)