Surya Kini Punya Listrik Sendiri
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Surya Kini Punya Listrik Sendiri

Surya (48) warga yang tinggal di tepi Sungai Samba, Desa Samba Bakumpai, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah tersenyum sumringah saat menyambut petugas yang datang untuk menyambung listrik di rumahnya. Ia adalah salah satu dari 122.000 rumah tangga penerima program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) gratis dari pemerintah pada tahun 2024.

Petugas kebersihan di Kecamatan Katingan ini mengaku telah hidup puluhan tahun dirumah peninggalan orang tuanya tanpa listrik. Pada tahun 2019, ia menyalur listrik dari rumah kerabatnya untuk sekadar memberi penerangan di malam hari untuk anak-anaknya belajar.

Perasaan tidak enak kerap ia rasakan saat menyalakan lampu di malam hari karena harus berbagi dengan tetangganya tersebut. Sedangkan untuk memiliki listrik sendiri, ia mengaku belum mampu.

“Pengen sih (memiliki listrik sendiri-red), cuma dari dulu penghasilan cuma untuk makan aja. Pengen juga dari dulu tuh, ditabung-tabung (biaya pasang baru listrik-red) tapi ya habis untuk keperluan lain, apalagi sekarang anak-anak pada sekolah semua,” ungkap Surya.

Dengan adanya bantuan ini, membuatnya berharap kehidupan keluarga kecilnya akan lebih baik dengan kehadiran listrik. Ia memiliki mimpi yang besar untuk memberi pendidikan yang tinggi kepada anak-anaknya.

Dirinya yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) merasa sulit mendapatkan pekerjaan untuk memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya. Tekadnya adalah membuat anaknya dapat hidup lebih baik dibandingkan dirinya.

“Alhamdulilah saya bersyukur pada yang maha kuasa. Terima kasih pemerintah, pihak yang memberi bantuan pada kita. Mudah-mudahan saudara-saudara atau teman-teman yang lain juga bisa mendapatkannya juga,” ujar Surya.

Harapan masyarakat seperti Surya untuk meningkatkan taraf hidup merupakan salah satu tujuan Pemerintah saat meluncurkan Program BPBL. Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh akses listrik.

BPBL merupakan program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan mendapat dukungan Komisi VII DPR RI.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Jisman Hutajulu menyampaikan bahwa program BPBL diberikan kepada masyarakat yang tempat tinggalnya sudah dilalui jaringan listrik PT PLN (Persero) namun belum mampu untuk menyambung listrik.

“Masih terdapat masyarakat kurang mampu yang sudah dilewati jaringan listrik PT PLN (Persero) di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga,” ungkap Jisman di Jakarta, Sabtu (17/08).

Tahun 2022 lalu Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga untuk mendapatkan sambungan listrik gratis melalui program BPBL. Capaian BPBL tahun 2023 pun melampaui target. Dari target 125.000 rumah tangga, penerima manfaat BPBL terealisasi 131.600 rumah tangga atau 105,28%.

Pada tahun 2024 ini program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan target 122.000 rumah tangga. Apabila anggaran tambahan sudah tersedia akan ditingkatkan menjadi 150.000 rumah tangga yang tersebar di 36 Provinsi.

Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM menugaskan PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL. Di mana calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) dan/atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat (Valdes).

Surya sebagai salah satu penerima manfaat program BPBL menjadi contoh nyata kado kemerdekaan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses untuk mendapatkan listrik secara mandiri. (esdm)