Pemerintah bekerja sama dalam sosialisasi bahaya judi online melalui berbagai media, termasuk media sosial dan SMS blast. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam melaporkan aktivitas judi online untuk memberantas kejahatan ini.
Judi apa pun bentuknya baik itu daring (online) atau luring (offline), keduanya menimbulkan berbagai konsekuensi negatif seperti kecanduan, kehilangan pekerjaan, keretakan keluarga, utang, dan sanksi hukum.
Marak aplikasi judi online di tengah masyarakat yang didukung kemudahan teknologi. Oleh karena itu, pemerintah menegaskan pentingnya menjaga diri dan orang-orang terdekat dari bahaya judi online.
Pemerintah berharap dengan kerja sama yang baik, praktik judi online dapat diminimalisir dan diberantas. Memberantas kejahatan ini tidak hanya tugas pemerintah, melainkan butuh kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat.
Kurun waktu dua tahun terakhir, menurut data Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring (Satgas Judi Online), sedikitnya 3 juta lebih orang terpapar perjudian daring ini. Ratusan triliun rupiah uang masyarakat tersedot dalam permainan judi online tersebut.
Mulai dari permainan slot ratusan ribu hingga miliaran rupiah. Pelajar, anggota dewan, mahasiswa, pengendara ojek online, ASN, anggota polisi, hingga ibu rumah tangga terjerat judi daring ini.
Menyangkut ‘perang semesta’ judi online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merupakan salah satu garda terdepan pencegahan judi online dalam Satgas Pemberantasan Perjudian Daring.
Sebagai upaya pencegahan judi online, Kominfo gencar melakukan sosialisasi dan edukasi bahaya judi kepada masyarakat. Salah satunya melakukan edukasi tentang bahaya judi online melalui media sosial.
Kominfo dalam berbagai saluran media sosial baik itu Instagram, TikTok, hingga Facebook aktif menyosialisasikan agar masyarakat menghindari dan menjauhi judi online. Salah satunya lewat akun Instagram @literasidigitalkominfo yang mengunggah konten-konten edukatif dan informatif yang dikemas secara kreatif.
Kominfo juga aktif melakukan literasi digital baik secara daring maupun luring dengan menghadirkan praktisi di bidang digital. Termasuk melibatkan para menteri.
Hal itu sudah dilakukan sejak Oktober tahun lalu hingga kini oleh Menkominfo dan Wamen Kominfo bersama-sama dengan Mendagri, dan Mendikbudristek. Selain para menteri turun langsung ke kampus-kampus dan lembaga pendidikan, pesan gerakan “Stop Judi Online” juga disampaikan dalam setiap peringatan upacara bendera di SMA/SMK seluruh Indonesia.
Tidak hanya pencegahan, Kominfo juga turut melakukan penegakan aturan perundang-undangan. Dalam satu bulan saja, yakni periode 1 hingga 30 Juni 2024, Kominfo sudah melakukan pemblokiran 347 ribu lebih konten judi online. Patroli siber gencar dilakukan, serta sigap merespons laporan masyarakat melalui kanal-kanal yang disediakan.
Sementara itu, Satgas Judi Online juga terus bergerak melakukan operasi-operasi seperti pembekuan rekening, penindakan jual-beli rekening, dan penindakan terhadap transaksi game online melalui top up di minimarket.
Di samping terus menyisir dan memblokir situs-situs yang terindikasi, Kominfo meluncurkan kanal edukasi baru, https://s.id/bersamastopjudol, untuk mengedukasi masyarakat dan menindak tegas aktivitas judi online.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong menjelaskan hal itu pada Rabu (3/7/2024) di Jakarta. “Judi online tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membawa dampak negatif berupa kerugian finansial, gangguan mental, dan sosial. Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dan penegakan hukum yang tegas,” ujar Usman Kansong.
Kanal tersebut dirancang untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi dan melaporkan praktik judi online. Layanan yang tersedia termasuk Hotline Stop Judi Online, salinan Keputusan Presiden nomor 21 tahun 2024, booklet Stop Judi Online, video iklan layanan masyarakat, dan konten-konten yang bisa disebar masyarakat.
Edukasi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan dampak buruk dari judi online. Kominfo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan kanal ini demi pemberantasan judi online.
Dirjen Usman juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan aktivitas judi online melalui aduankonten.id, email email: aduankonten@kominfo.go.id, atau WhatsApp di 08119224545.
Kanal lain yang digunakan Kominfo untuk edukasi stop judi online bagi masyarakat adalah dengan mengirimkan SMS blast kepada pengguna layanan telekomunikasi seluler di seluruh Indonesia.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, sosialisasi dalam bentuk SMS blast merupakan salah satu langkah dalam mencegah masyarakat bermain judi online. Lembaga penyiaran seperti RRI dan TVRI juga turut menyiarkan sosialisasi setiap satu jam tentang bahaya judi online bagi masyarakat. (indonesia.go.id)