Untuk meningkatkan perekonomian rakyat, Pemprov Jatim bersama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim kembali menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT).
Kali ini, BLT diberikan kepada 1.000 lebih buruh pabrik dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Penyerahan simbolis dilakukan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bersama Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Rabu (03/07) di PT HM Sampoerna Rungkut 2 Surabaya.
Adhy menjelaskan, total ada 13.469 buruh dan pekerja pabrik rokok di Jawa Timur yang mendapatkan BLT dari DBHCT. Namun, BLT yang disalurkan kepada Sampoerna kali ini untuk 1.000 buruh. Masing-masing buruh mendapat BLT DBHCT sebanyak Rp 1.031.145 dalam bentuk Tabungan Siklus bankjatim. Diakui Adhy, jumlah buruh di pabrik rokok tahun ini meningkat cukup pesat.
”Tahun lalu hanya 9 ribuan, tetapi tahun ini telah menyentuh angka 13 ribu. Artinya, memang ada peningkatan penyerapan tenaga kerja buruh di pabrik rokok,” paparnya.
Sesuai Permenkeu No 6 Tahun 2024 dan Pergub Jatim No 84 Tahun 2023, provinsi setempat mendapat sebesar 3 persen dari total penerimaan negara, yakni sebesar Rp 2,77 triliun. “Dari 3 persen itu pendapatannya kita bagi secara merata. Namun, tugas Pemprov Jatim lintas wilayah, yang domisili Surabaya misal DBHCHT diberikan oleh daerah. Jadi semua akan dapat,” kata Adhy.
Sementara Iman Busrul menyampaikan, dalam kegiatan ini bankjatim bertidak sebagai bank penyalur bantuan. ”Ini juga sebagai wujud konkrit kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar. Tidak hanya fokus untuk bisnis, bankjatim juga tentunya akan terus membangun value dan nilai-nilai yang baik untuk seluruh masyarakat. Kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan salah satu wujud gotong royong kita bersama untuk memajukan ekonomi,” tuturnya.
Pihaknya berkomitmen akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemprov Jatim demi mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian Jawa Timur. “Semoga bankjatim bisa terus memberikan kontribusi yang positif untuk negeri,” tegas Busrul. (ita)