Citarum Harum ke World Water Forum
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Citarum Harum ke World Water Forum

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Ketua Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan program Citarum Harum merupakan upaya kolaborasi multi-stakeholders yang melibatkan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media.

Melalui kerja sama dan kolaborasi yang solid, program Citarum Harum telah menuai berbagai capaian yang membanggakan. Beberapa di antaranya adalah penurunan signifikan tingkat pencemaran air yang dulu statusnya cemar berat menjadi cemar ringan.

Kemudian, ada peningkatan upaya penghijauan di hulu sungai, pengoptimalan pengelolaan sampah di sepanjang DAS Citarum, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai,” kata Luhut, dikutip dari buku “Citarum Harum: Merawat Sungai Menyelamatkan Kehidupan”, Minggu (12/05).

Menko Luhut menjelaskan, program Citarum Harum merupakan keberhasilan dalam menangani pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sungai Citarum. Indonesia membawa praktik baik Citarum Harum ke World Water Forum ke-10 pada 18–25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.

Sungai Citarum yang memiliki panjang 297 kilometer merupakan salah satu sungai utama di Jawa Barat. Sungai yang berperan penting bagi masyarakat itu pernah mengalami pencemaran berat. Presiden Joko Widodo pun lantas menggagas program Citarum Harum pada 2018 dengan tujuan mengembalikan fungsi dan keindahan Sungai Citarum.

Program revitalisasi Sungai Citarum ini memiliki makna lebih luas. Sungai yang bersih dan sehat akan mengalirkan air bersih ke laut. Dengan demikian, laut kita pun menjadi lebih bersih dan lestari. Pada hakikatnya, menjaga Citarum berarti menjaga laut, dan menjaga laut berarti menjaga Indonesia. (ist)