Ganjar Ingin Petani Nelayan Sejahtera
KOMUNITAS PERISTIWA

Ganjar Ingin Petani Nelayan Sejahtera

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD ingin menghadirkan kesejahteraan bagi petani, peternak, dan nelayan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam visi misi yang mengangkat tema ‘Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’.

Dalam visi misinya, Ganjar-Mahfud bertekad meningkatkan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak. Tentunya disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri.

Peningkatan kesejahteraan itu, tentunya dengan menghentikan alih guna lahan untuk memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan kepada petani kecil dan buruh tani, serta memperkuat pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.

Pengamat pangan dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyatakan, modal kerja bagi para petani harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan dan peternak. Sehingga pemerintahan ke depan perlu secara masif menggaungkan modal bagi para petani, nelayan dan peternak. “Modal usaha dengan syarat mudah dan bunga rendah dari pemerintah itu sangat penting sekali,” kata Khudori dikonfirmasi, Senin (20/11).

Khudori menekankan, sangat diperlukan infrastruktur pertanian, nelayan dan peternak untuk menghasilkan pangan dalam negeri yang berkualitas. Sehingga pemerintahan ke depan harus benar-benar memperhatikan persoalan tersebut. “Kalau infrastruktur itu tidak ada, maka proses budidaya tidak bisa dilakukan,” ucap Khudori.

Khudori pun menyarankan, pemerintah untuk menambah lahan pertanian. Sebab selama lima tahun terakhir ini, lahan pertanian terus menyusut yang berdampak pada menurunnya produksi pertanian, tetapi kebutuhan pangan terus meningkat.

“Lahan sawah kita itu hanya 7,4 juta hektare. Belum lagi ada alih fungsi. Karena itu, mau tidak mau selain meningkatkan produktivitas, pemerintah juga harus menambah lahan pertaniannya,” ujar Khudori.

Sementara itu, capres Ganjar Pranowo pun menyoroti pentingnya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menangani berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan petani. Fokusnya termasuk penyelesaian permasalahan seperti ketersediaan pupuk dan upaya meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dalam acara sarasehan nasional yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Negeri Makassar di Hotel Four Points, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (18/11). “Dibanyak tempat pupuk sulit, harga beras mahal, yang saya bayangkan, kenapa kita enggak hidupkan lagi KUD lagi,” ucap Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menekankan pentingnya pelatihan dan pembinaan bagi para pengelola koperasi agar dapat menjadi pendamping yang profesional. Menurutnya, KUD perlu beroperasi secara efektif agar dapat mendorong munculnya inisiatif kewirausahaan baru bagi para petani.

Ia juga menyoroti perlunya upaya untuk mempermudah proses pendirian koperasi. Tujuannya agar masyarakat di berbagai daerah dapat lebih mudah mendirikan koperasi. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat melalui KUD.

“Saya kira perlu direvitalisasi kekuatannya. Dan ini kalau bisa kita lakukan, maka petani-petani kita akan punya banyak sekali kenyamanan, keamanan, bahkan membangun entrepreneur di antara mereka untuk bisa saling berkolaborasi dan melengkapi,” pungkas Ganjar. (gp)