Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Senin (20/11). Dia nertemu tokoh agama dan masyarakat setempat
Dalam kunjungan itu, Ganjar juga mendatangi sejumlah tempat bersejarah di Pulau Mansinam, di antaranya ke sumur tua. Di sana Ganjar dijelaskan sejarah sumur tersebut hingga turut membasuh wajahnya dari air tersebut.
Ganjar memberikan apresiasi kepada masyarakat yang sangat menyambutnya dengan baik dan antusias. Dia pun menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan masyarakat di Pulau Mansinam.
“Saya disambut dengan sangat luar biasa dan ternyata mengharukan betul, sambutan masyarakatnya sangat hangat, dan inilah yang membikin rasanya pengen selalu ke tanah ini,” ucap Ganjar.
Menurutnya, tempat ini kaya akan sejarah. Oleh karenanya, harus dirawat dan dilestarikan dengan baik. Injil pertama kalinya masuk di Tanah Papua di Pulau Mansinam melalui dua orang misionaris asal Belanda dan Jerman yang bernama Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler.
“Ini pulau yang punya sejarah yang sangat panjang ternyata. jadi para ketua menyampaikan kepada saya, inilah para penginjil pertama kali datang. Dan di sinilah gua yang penuh bersejarah, dan semua menyarankan. ‘Pak Ganjar apakah bapak berkenan ke Pulau Mansinam di Manokwari?’ saya katakan, ‘Saya akan datang’,” ungkap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyampaikan, kunjungannya ke Manokwari bukan yang pertama kali. Sebab sewaktu masih di DPR RI, Ganjar merupakan salah satu figur yang mengurus terkait dengan pemekaran wilayah di Indonesia, termasuk daerah otonomi baru (DOB) Papua.
“Ini bukan kunjungan saya yang pertama, karena waktu mendesain berapa provinsi yang ada di Papua atau DOB, saya salah satu yang ikut mendesain itu. dulu desainnya lima, sekarang malah enam,” ucap Ganjar.
Ganjar mengaku mendapatkan berbagai aspirasi, mulai dari hunian tidak layak huni, pendidikan, lapangan pekerjaan hingga otonomi khusus untuk Papua.
“Insya Allah akan kita bantu untuk membantu merumuskan dan yang tadi disampaikan. Iya ini butuh perhatian untuk diselesaikan,” ungkap Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga menjawab lansung pernyataan seorang pemuda bernama Rudi, yang mengaku tidak bisa menyambut Ganjar dengan menyediakan tenda, sehingga Ganjar kepanasan.
“Bung Rudi, kami datang ke sini tidak perlu tenda, kami butuh teman-teman yang bisa menyampaikan hal apapun. Kita berpanas-panas bersama, kita berhujan bersama, itulah kami,” pungkas Ganjar. (gp)