Ganjar Serahkan Bantuan Modal Usaha
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Ganjar Serahkan Bantuan Modal Usaha

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif, RTLH, dan jamban, kepada ratusan keluarga yang masuk dalam kategori miskin di Jawa Tengah.

Penyerahan atau pentasharufan bantuan yang bersumber dari Baznas Jateng dan Baznas RI itu dilakukan secara simbolis, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (24/07).

“Saya menyampaikan terima kasih, Baznas Jateng ini aktif banget, sehingga ketika kita menyelesaikan persoalan yang sifatnya kolektif itu mereka bisa diajak. Terus kita internalisasikan dalam program, termasuk penanganan kemiskinan ekstrem, sehingga hari ini pentasharufannya cukup besar,” kata Ganjar, seusai acara.

Pentasharufan bantuan itu merupakan bagian dari program penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, yang bersumber dari Baznas. Secara rinci, bantuan yang diberikan antara lain, bantuan modal usaha untuk 741 orang senilai Rp1,8 miliar, bantuan 62 unit rehab RTLH dari Baznas RI senilai Rp1,2 miliar, bantuan 94 unit rehab RTLH dari Baznas Jateng senilai Rp1,75 miliar, dan jambanisasi untuk 127 rumah warga di Kabupaten Pemalang.

“Ternyata Baznas pusat pun ikut membantu karena Baznas Jawa Tengah cukup berdaya, sangat ekspansif, kemudian sangat produktif,” katanya.

Ganjar menambahkan, kontribusi yang diberikan oleh Baznas Jateng dalam upaya penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di provinsi ini cukup besar. Berdasarkan data, penurunan kemiskinan pada 2021 sebesar 2,28 persen dan pada 2022 sebesar 1,97 persen.

Angka itu, terangnya, diperoleh berkat kerja keras dan kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berkolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk Baznas Jateng. Bahkan sumber pendanaan terbesar untuk intervensi kemiskinan, lebih banyak diberikan oleh Baznas Jateng.

“Maka dari sana perhatian dari banyak provinsi lain, termasuk pusat, melihat fungsi-fungsi yang kemudian bisa masuk untuk diintegrasikan dalam program pemerintah, wabil khusus penurunan angka kemiskinan. Upaya-upaya dilakukan terus,” ungkap Ganjar.

Menurut gubernur, pentasharufan bantuan dari Baznas Jateng untuk penurunan kemiskinan ekstrem juga terus berkembang. Bantuan tidak hanya berupa bantuan konsumtif tetapi bagaimana penerima bantuan didorong lebih produktif.

“Pentasharufannya tadi untuk ekonomi produktif. Maka kalau mereka dari kelompok miskin, harapannya pendapatan naik. Ini salah satu cara. Lalu rumah tidak layak huni, jamban,” katanya.

Menurut Ganjar, apa yang sudah dilakukan oleh Baznas Jateng harus terus dilakukan. Sebab, ini merupakan contoh konkret dari partisipasi masyarakat dalam membantu warga lain yang kekurangan.

“Ini contoh-contoh yang paling konkret maka partisipasi ini menurut saya cukup bagus. Saya bayangkan karena sebagian besar umat muslim di Jawa Tengah mayoritas, kalau kemudian pembayaran zakatnya itu disiplin, wah akan sangat bagus sekali, sehingga kita bisa menyelesaikan persoalan-persoalan dengan cepat,” pungkas Ganjar.

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji mengatakan, bantuan modal usaha diberikan untuk mendorong masyarakat miskin mendapatkan peningkatan pendapatan. Jika kemudian hari usahanya menjadi besar, maka itu akan mengangkat dan mengentaskan mereka dari kemiskinan. “Modal usaha ekonomi produktif yang kami berikan, hasil evaluasinya bagus, 85 persen semuanya berhasil,” terangnya. (hms)