Wisata Kelas Dunia di Jatim
JALAN-JALAN PERISTIWA

Wisata Kelas Dunia di Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Jawa Timur memiliki banyak destinasi wisata kelas dunia yang tidak dimiliki banyak negara.

Karenanya, Khofifah berharap berbagai potensi tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendatangkan banyak pendapatan bagi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Khofifah mencontohkan, di Kabupaten Banyuwangi ada Kawah Ijen yang merupakan danau air asam terbesar di dunia. Ditambah adanya fenomena blue fire yang hanya ada dua di dunia, yaitu di Islandia dan Kawah Ijen.

Selain itu, ada juga Gunung Bromo dimana, kata Khofifah, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam berupa kawah Bromo, yang dilengkapi dengan kawasan pegunungan dan perbukitan, serta hamparan padang savana yang indah.

“Tidak berhenti disitu, di Sumenep ada Gili Iyang yang dinobatkan sebagai tempat dengan oksigen terbaik kedua di dunia setelah Laut Mati di Jordania. Pantainya juga cantik, dan ada wisata gua juga. Konon, tingginya oksigen di Gili Iyang disebut menjadi salah satu faktor yang membuat warga Gili Iyang berumur panjang dan awet muda,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, dengan berbagai potensi tersebut pemerintah daerah juga dituntut kreatif dalam menjadikan destinasi wisata tersebut semakin menarik dan tidak membosankan. Kolaborasi dengan berbagai pihak seperti akademisi, pelaku usaha hingga komunitas perlu dilakukan, termasuk mempromosikan destinasi tersebut melalui pelaksanaan event.

“Jawa Timur juga punya banyak desa wisata yang menawarkan pengalaman yang otentik. Nah, kapasitas SDM pariwisata ini juga harus ditingkatkan agar “tidak kaget” saat tiba-tiba dibanjiri wisatawan dalam dan luar negeri,” tuturnya.

“Pariwisata memiliki multiplier effect yang besar karena bisa membangkitkan ekonomi berkali lipat. Maka dari itu, Saya berharap Pemerintah Daerah memperbanyak event-event pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan. Sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian lebih kencang lagi,” tambah dia.

Dalam kunjungannya ke Gili Iyang Sumenep, Senin (04/07) Khofifah yang didampingi Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengunjungi Goa Mahakarya di Dusun Ra’as Timur Desa Banraas. Gua alami hasil karya semesta ini menghadirkan pesona bebatuan stalaktit dan stalagmit yang unik dan indah.

“Pintu masuknya sudah memberi rasa, harus menundukkan kepala hingga sembilan puluh derajat, begitu masuk ke dalam subhanallah indah sekali. Bagi yang menyukai aktivitas menjelajahi perut bumi, sayang banget kalau melewatkan untuk datang ke gua ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, Gua Mahakarya ini memiliki luas 800 meter persegi dengan lima pintu ruang di dalamnya. Gua ini menyajikan pemandangan batu kaca yang elok serta percikan air yang dipercaya masyarakat setempat khasiat yang bisa membuat awet muda. Gua Mahakarya dikenal dengan nama Gua Celeng karena dahulu gua tesebut menjadi tempat persembunyian hewan celeng atau babi hutan.

“Gili Iyang juga punya Betoh Cangge alias Batu Canggah, destinasi wisata lain yang lumayan menguji adrenalin. Tapi sesampainya disini maka semua itu terbayar dengan pemandangan luar biasa. Ayo ke Gili Iyang,” ajak Khofifah mengakhiri. (ita)