Sambungan Listrik Gratis Berkat Ganjar
KOMUNITAS PERISTIWA

Sambungan Listrik Gratis Berkat Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan seluruh intervensi terkait percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, berjalan dengan baik. Di antaranya, program bantuan jaringan listrik kepada warga miskin atau kurang mampu.

Seorang warga penerima bantuan pemasangan listrik gratis, Ngaluwih (60) mengaku senang karena rumahnya sudah ada jaringan listrik sendiri. Sebelum mendapat bantuan pemasangan listrik gratis, dia menumpang jaringan listrik di rumah kakaknya.

“Terima kasih. Senang sekali karena selama ini listrik numpang di rumah kakak. Ini dipasang pas bulan puasa. Pemasangannya gratis. Saya baru beli pulsa dua kali, masing-masing Rp20 ribu,” kata Ngaluwih, saat ditemui di rumahnya di Desa Rowobranten, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Kamis (08/06).

Sementara itu, Gubernur Ganjar menjelaskan, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan pemasangan jaringan listrik pada sekitar 105 unit rumah warga miskin dan kurang mampu di Kabupaten Kendal. Jumlah itu tersebar di dua kecamatan.

“Kami coba percepat penurunan angka kemiskinan. Antara lain memberikan fasilitas kepada, mohon maaf, mereka yang miskin atau kurang mampu. Jadi, tadi ada RTLH kita coba bangunkan, terus fasilitas yang seperti ini rumah sudah ada tapi listriknya belum ada, sekarang kita bantu (listrik),” kata Ganjar, saat meninjau hasil bantuan jaringan listrik.

Ditambahkan, listrik memang menjadi indikator penilaian kemiskinan. Selain itu, masih ada indikator lain seperti air bersih, jamban, rumah tidak layak huni, dan lainnya. Bantuan listrik tersebut diharapkan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Apalagi, rata-rata mereka membeli pulsa listrik hanya Rp20 ribu perbulan atau Rp50 ribu untuk dua bulan.

“Kalau rumahnya sudah bagus terus kemudian ada listriknya, ada air bersihnya, ada jambannya, setidaknya sudah memenuhi rumah sehat. Ini yang coba kita cek apakah sudah menyala apa belum, ternyata sudah. Bayar apa tidak, gratis, berarti benar dilaksanakan dengan baik. Rp50 ribu bisa untuk dua bulan, ada yang Rp20 ribu tiap bulan, ya mudah-mudahan itu menjadi manfaat bagi mereka, sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya lebih baik,” ungkap Ganjar.

Dijelaskan, percepatan penurunan kemiskinan di Jawa Tengah terus dilakukan, dengan mengintervensi pada beberapa indikator tersebut. Selain RTLH, jamban, listrik, dan air bersih, pemerintah juga berupaya untuk mengintervensi kemiskinan dengan membuka lapangan kerja, memberikan pelatihan kerja, dan memberikan kesempatan anak dari keluarga miskin mendapatkan pendidikan layak.

“Itu yang paling penting tapi yang lain juga mereka yang belum bekerja, anak putus sekolah atau tidak sekolah, terus yang terakhir menciptakan lapangan kerja, karena beberapa di antara mereka sebenarnya yang miskin ini karena tidak ada lapangan pekerjaan atau tidak bekerja. Barangkali mereka penyandang disabilitas juga, maka mesti kita ciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka,” bebernya.

Terkait pekerjaan, model yang sedang dikerjakan Pemprov Jateng di bawah pimpinan Ganjar Pranowo antara lain bekerja sama dengan perusahaan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi keluarga miskin. Juga ada program peningkatan potensi diri, agar bisa berusaha secara mandiri.

“Yang tidak sekolah kita sekolahkan. Kami latih, dampingi, dan kasih modal. Maka tadi peran Baznas ikut membantu. Tapi kalau dari kelompok ini mau, ya kita latih agar pengeluaran bisa berkurang atau penambahan bisa naik. Kalau pendapatannya bisa kita naikkan, ada tambahan penghasilan maka pasti angka kemiskinan akan turun. Sekarang kita keroyok dengan berbagai sumber daya dan seluruh layer pemerintahan, termasuk swasta dan filantrop,” pungkas Ganjar. (hms)