Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan bersama koordinator tiap tribun dan perwakilan manajemen Persebaya di ruang kerja wali kota, Balai Kota Surabaya, Selasa (14/02). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bersama untuk menjaga nama baik Bonek dan Kota Surabaya ke depannya.
Pertemuan ini merespon terhadap peristiwa yang terjadi di Kota Semarang pada Rabu (08/02) lalu. Dimana saat itu sejumlah oknum yang memakai atribut suporter Persebaya melakukan aksi tak terpuji dan membuat resah warga setempat.
Eri Cahyadi menyatakan bahwa Bonek saat ini telah berubah menjadi lebih baik. Namun, hanya karena ulah oknum tertentu yang memakai atribut suporter Persebaya, sehingga nama baik Bonek menjadi jelek.
“Bonek ini sudah menjadi Bonek Salawat, Bonek kemanusiaan. Tapi hanya karena ulah oknum tertentu yang mungkin tidak cinta dengan Bonek, menggunakan jubah Bonek, membuat kerusuhan yang akhirnya menimbulkan keresahan masyarakat,” kata Eri usai pertemuan.
Karenanya, Eri bersama koordinator tiap tribun dan perwakilan manajemen Persebaya sepakat berkumpul untuk membahas permasalahan tersebut. Pada intinya, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengembalikan nama baik dan marwah Bonek. Harapannya, insiden yang terjadi di Kota Semarang tidak kembali terulang.
“Karena saya yakin betul bahwa beliau-beliau atau mereka yang ada di tribun (koordinator) adalah orang-orang hebat yang bisa membawa Bonek itu tidak lagi (jadi) keresahan bagi masyarakat, baik di Surabaya maupun luar Surabaya,” tegasnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Surabaya bersama manajemen Persebaya harus menjadi satu kekuatan yang sama. Pada prinsipnya bagaimana turut serta menjaga nama baik Bonek dan Kota Surabaya ke depannya.
“Sehingga nanti akan ada beberapa tahapan (pertemuan). Kita undang lagi untuk para senior Bonek, senior pengurus Persebaya, kita kumpul lagi. Bagaimana menjaga nama Kota Surabaya, nama Bonek ini, sehingga ke depannya itu sudah bisa jalan,” terang Eri.
Tak lupa, Eri juga meminta dukungan seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya untuk bisa mewujudkan upaya tersebut. Ia berharap, rencana pertemuan ke depan ini dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi Bonek dan Kota Surabaya di masa yang akan datang.
“Persebaya tidak akan pernah besar tanpa Bonek, Kota Surabaya tidak akan terkenal tanpa adanya Bonek. Sehingga Bonek ini adalah marwahnya Persebaya dan marwahnya Kota Surabaya ini harus dijaga betul,” tuturnya.
Di sisi lain, Eri berpendapat, bahwa Bonek ke depannya juga harus berdikari. Sedangkan pemkot bersama manajemen Persebaya akan mendukung. Sehingga siapapun wali kota atau Presiden Persebaya ke depan, akan turut serta membesarkan nama Bonek dalam kebaikan.
“Siapapun Presiden Persebaya, siapapun Wali Kota Surabaya nanti, maka harus ikut dalam sistem untuk menata dan membesarkan Bonek agar selalu dalam kebaikan,” jelasnya.
Satu di antara koordinator tribun yang hadir dalam pertemuan ini adalah Husin Ghozali. Cak Cong, biasa dipanggil, mewakili rekan-rekan Bonek merasa dihargai ketika Wali Kota Eri Cahyadi menginisiasi pertemuan bersama masing-masing koordinator tribun dan manajemen Persebaya.
“Di Bonek kami merasa diuwongke (dihargai), bagaimana membangun Bonek ke depan yang lebih baik. Karena akhir-akhir ini di sosial media Bonek (dianggap) meresahkan,” kata Koordinator Green Nord tersebut.
Karena itu, Cak Cong menyebut, pertemuan ini digelar untuk merumuskan bersama bagaimana merangkul rekan-rekan Bonek yang ada di luar kota. Dengan harapan, Bonek menjadi lebih baik lagi ke depannya sesuai dengan porsinya dalam mendukung Persebaya.
“Bagaimana caranya ke depan Bonek itu tetap pada porsinya mendukung Persebaya, menjaga nama Persebaya, menjaga nama baik Surabaya dan Bonek itu sendiri. Artinya, bukan merusak nama baik Persebaya dan Bonek-nya. Makanya wali kota memfasilitasi itu bagaimana ke depannya agar lebih baik,” tandasnya. (ita)