Pemkot Surabaya menggelar kegiatan dialog bersama RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Gedung Serbaguna Sememi Kidul (GSSK), Sabtu (21/01). Dalam dialog tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima beragam aspirasi, saran hingga keluhan yang disampaikan langsung para pengurus wilayah.
Sarasehan perdana tahun 2023 dengan Ketua RT/RW dan LPMK yang baru dilantik ini terbagi ke dalam dua sesi. Untuk sesi pertama, berlangsung mulai pukul 13.00 WIB dan diikuti sekitar 1.255 peserta. Para peserta berasal dari wilayah Kecamatan Asemrowo, Benowo, Pakal, Tandes dan Sukomanunggal Surabaya.
Sedangkan sesi kedua, berlangsung mulai pukul 16.00 WIB dan diikuti sebanyak 1.304 peserta. Para peserta pada sesi kedua berasal dari wilayah Kecamatan Sambikerep, Karangpilang, Dukuh Pakis dan Sawahan Kota Surabaya.
Selain Eri Cahyadi, kegiatan sarasehan bersama RT/RW dan LPMK juga dihadiri langsung (Pejabat) Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya dan para Asisten. Hadir pula, Kepala Perangkat Daerah (PD) hingga camat dan lurah.
Pada saat itu, Eri memaparkan sejumlah hal kepada para pengurus wilayah. Mulai dari Perwali Nomor 112 Tahun 2022, kondisi masyarakat hingga perekonomian di Kota Pahlawan. “Bagaimana RT/RW dan LPMK ini bisa benar-benar tahu kondisi masyarakatnya. Sehingga jiwa-jiwa sosialnya keluar, karena RT/RW dan LPMK sejatinya adalah sosial,” katanya.
Menurutnya, RT/RW dan LPMK bergerak dan bekerja hanya untuk kepentingan umat. Bukan untuk kepentingan wali kota, golongan maupun lainnya. Maka dari itu, melalui sarasehan ini, ia ingin menyamakan visi dan pandangan dalam upaya mensejahterakan warga Surabaya. “Saat ini adalah (waktunya) RT/RW dan LPMK bekerja dan bergerak bersama untuk kepentingan warga, membantu warga. Karena itu, kita menyamakan visi dan pandangan,” tuturnya.
Kondisi perekonomian Kota Surabaya selama dua tahun terakhir, tak luput dijelaskan orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini. Dimana pada tahun 2020, ekonomi Surabaya terpuruk dan minus di angka -4,85 persen. Kemudian meningkat pada 2021 mencapai 4,29 persen dan tahun 2022 naik lagi ke angka 7,70 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Surabaya tak lepas dari peran serta dan gotong-royong RT/RW dan LPMK. Sehingga tahun 2022, ekonomi Surabaya naik menjadi 7,70 persen,” ujar Eri.
Saat itu, Eri juga menjelaskan 14 kriteria masyarakat miskin berdasarkan standar penilaian yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan itu, ia berharap RT/RW dan LPMK juga mengetahui indikator warga miskin sebagai acuan kriteria penerima bantuan.
“Kita punya DPRD yang hebat, dan pemerintah kota hari ini yang bersinergi kuat dengan DPRD. Maka (sekarang) waktunya kita bersinergi bersama dengan RT/RW dan LPMK,” ujarnya.
Dalam momen itu, Eri sekaligus mengajak para pengurus wilayah untuk bersinergi bersama dalam membangun Surabaya. Termasuk pula dengan melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di tengah masyarakat.
“Karena kalau kita bekerja sendiri tidak akan mampu menyelesaikannya. Tapi kalau kita bekerja bersama-sama dengan melibatkan KSH, kita pasti bisa mensejahterakan umat,” pesan dia.
Tak hanya itu, Dana Kelurahan (Dakel) pada tahun 2023, tak luput disampaikan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Ia berpesan agar penggunaan Dakel dapat mengedepankan skala prioritas di masing-masing wilayah.
“RT/RW dan LPMK bisa duduk bersama dengan camat lurah dalam menentukan skala prioritas. Kita harus membuat skala-skala prioritas, mana yang perlu didahulukan. Inilah yang dinamakan guyup-rukun dan gotong-royong,” ucapnya.
Tak ketinggalan, terkait dengan aplikasi Sayang Warga, juga turut disampaikan Wali Kota. Sebab, nantinya masing-masing RT akan memiliki akun untuk dapat mengetahui data kondisi setiap warga melalui aplikasi tersebut.
“Aplikasi di RT ini untuk melihat, bukan untuk mengisi. Sehingga saya ingin RT itu tahu, oh jumlah stunting (wilayahnya) sekarang sekian. Jadi RT hanya melihat, karena yang mengisi KSH,” terangnya.
Sebagai informasi, sarasehan yang digelar Wali Kota Eri Cahyadi bersama RT/RW dan LPMK kali ini, merupakan gelaran perdana di tahun 2023. Sarasehan ini akan digelar bertahap dan bergiliran di seluruh wilayah Kota Surabaya. (*)melarang namanya pengemis di Kota Surabaya,” pungkasnya. (ita)