Kapolda Jatim Wisudawan Terbaik S3 FH UNAIR
PERISTIWA PROFIL

Kapolda Jatim Wisudawan Terbaik S3 FH UNAIR

Semangat belajar memang seharusnya diperjuangkan tanpa mengenal usia. Itulah yang ditunjukkan oleh Irjen Pol Dr Drs Toni Harmanto MH, wisudawan terbaik program studi S3 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR).

Toni berhasil menamatkan studi dan diwisuda bersamaan dengan 741 wisudawan lainnya yang diwisuda pada Minggu (04/12) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR C UNAIR.

Tidak tanggung-tanggung, capaian itu ia peroleh ketika dirinya sedang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur. Ia mengatakan bahwa semangat belajarnya didasarkan pada hadits nabi, yang menyuruh umat Islam untuk ‘belajar sampai negeri Cina’.

“Dari hadits Nabi tadi menyemangati saya untuk terus bisa menempuh pendidikan hingga selesai,” ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1988 itu.

Toni bersyukur dapat meraih prestasi itu, karena tidak semua orang berkesempatan menjadi wisudawan terbaik. “Kesempatan ini tidak mungkin bisa berulang. Mungkin tidak juga bisa diraih oleh orang-orang tertentu,” terangnya.

Menurutnya, kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal dan menjadi wisudawan terbaik adalah suatu kehormatan. “Pendidikan formal ini menjadi suatu kebanggaan bagi saya sendiri,” imbuhnya.

Sosok rendah hati itu juga menerangkan bahwa, saat menjalani perkuliahan, ia tidak ingin kolega dan dosen-dosennya mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Kapolda.

“Saya ingin melepas semua atribut-atribut jabatan saya di perkuliahan. Sehingga dosen dan rekan-rekan saya tidak tahu saya ini Kapolda. Sehingga respect yang mereka timbulkan bukan karena jabatan dan posisi saya, tapi karena karakter saya sendiri sebagai mahasiswa biasa,” ujar Toni.

Suka duka tentu pernah dirasakan Toni ketika mengenyam pendidikan di S3 FH UNAIR. Yaitu ketka dia harus pandai membagi waktu antara kuliah dan menjalankan tanggungjawabnya sebagai Kapolda Jatim.

Tak jarang, ia tidak bisa meninggalkan tugas sebagai Kapolda. Meski demikian, ia tetap harus hadir dalam perkuliahan. “Tepat waktu dalam menyelesaikan perkuliahan ini juga menjadi suatu tantangan tersendiri. Dan saya rasakan memang berat,” ucapnya.

Akan tetapi, dengan semangat dan kemauan tinggi, Toni bisa menyelesaikan studi bahkan menjadi wisudawan terbaik.

Ia berpesan agar mahasiswa UNAIR terus berjuang menyelesaikan studinya. Orang yang bekerja sambil berkuliah seperti dirinya, harus bisa menjadi semangat bagi mereka yang belum terjun ke dunia kerja. “Terus berjibakulah untuk bisa menyelesaikan pendidikan,” ucapnya. (ita)