Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu pakaian kebaya yang diklaim oleh empat negara ASEAN sebagai warisan budayanya. Bahkan keempat negara, yakni Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand, telah mengajukan klaimnya ke UNESCO.
“Iya, sebenarnya kita langsung gabung ikut mendaftarkan saja,” ujar Ganjar, seusai membuka Kejuaraan Daerah (Kejurda) E-Sports Jawa Tengah di Surakarta, Sabtu (26/11).
Bukan hanya kebaya, kata Ganjar, perlu dilakukan identifikasi terkait dengan kekayaan tak benda yang dimiliki Indonesia. Lalu, didaftarkan segera ke UNESCO.
“Dan seluruh kekayaan tak benda kita, karena kondisi dunia seperti itu, sekarang daftarkan semuanya. Banyak-banyakan kalau tidak, nanti akan diambil orang,” terangnya.
Diakui, negara lain dapat mengklaim kebaya, seperti halnya batik. Pakaian khas Indonesia itu sempat diklaim, di antaranya Malaysia dan China.
“Semua bisa mengklaim layaknya batik, tapi rasa-rasanya orang berkebaya yang saya tahu ya orang indonesia. Maka, pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain,” tegas Ganjar.
Politikus berambut putih itu sebenarnya sudah mengajak masyarakat untuk mencintai adat budaya dalam negeri. Salah satunya, dengan kebijakan kewajiban ASN berbusana adat tiap hari Kamis. Pada Kamis pekan pertama hingga ketiga, ASN wajib mengenakan busana adat Jawa. Sedangkan Kamis pekan terakhir mengenakan busana adat nasional.
“Jadi, setiap Kamis minggu pertama, kedua dan ketiga mengenakan busana daerah Jawa, Kamis minggu terakhir menggunakan busana adat nusantara,” tandasnya. (hms)