Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan 8 kunci rumah hasil dari program rumah tidak layak huni (Rutilahu) Dandan Omah kepada warga di Wilayah Kecamatan Tandes, Sabtu (19/11).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi tak sendiri, ia didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Erna Purnawati, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad dan Camat Tandes Febriaditya Prajatara.
Ketika penyerahan Rutilahu, Eri Cahyadi mengatakan, rumah yang sebelumnya diperbaiki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) pada tahun ini beberapa sudah selesai dikerjakan. Setelah rumah itu selesai dikerjakan, ia berharap, pemiliknya bisa merawat dan tidak menjual rumahnya.
“Jadi harus dipelihara, selain itu tidak boleh dikontrakkan atau dijual selama lima tahun dan perawatannya harus dilakukan secara mandiri oleh pemiliknya,” kata Eri.
Eri menyampaikan, pemkot bukan hanya menyerahkan rumah yang telah rampung dibenahi, akan tetapi ia bersama jajarannya akan memberikan fasilitas pelatihan kepada pemiliknya. Tujuannya, agar penerima program rutilahu tidak bergantung pada pemkot ke depannya. “Kita berikan pemberdayaan masyarakat dan pekerjaan, sehingga mereka nantinya bisa merawat rumahnya. Itu yang saya tekankan,” ujarnya.
Eri menerangkan, para penerima program rutilahu itu dipersilahkan memilih 23 item wirausaha yang digerakkan oleh pemkot. Diantaranya ada toko kelontong, menjahit, peternakan, pertanian, membuat batako, dan masih banyak lainnya.
“Maka dari itu saya pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan guyub di kampungnya, begitu pula dengan lurah dan camat. Ketika kampung itu guyub dan lestari, nanti sesama warga itu akan saling menguntungkan,” terangnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Irvan Wahyudrajad menyampaikan, sebelumnya anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2022 Pemkot Surabaya telah disiapkan dana untuk 900 unit rutilahu. Dari jumlah itu, yang sudah terealisasi ada 700 rutilahu.
“Jumlah itu termasuk yang ada di Kecamatan Tandes, totalnya ada 43 rumah yang kita rehab. Dari jumlah tersebut, sudah selesai dikerjakan ada 29 rumah,” kata Irvan.
Irvan menjelaskan, rumah yang dibenahi itu rata – rata mengalami kebocoran pada atap rumah. Bahkan, ada beberapa rumah yang terlalu rendah hingga kebanjiran ketika curah hujan tinggi. “Semua kita perbaiki, termasuk kami keramik lantainya, jambannya kita benahi dan kita tinggikan rumahnya. Sebisa mungkin rumah itu tampak layak huni dan sehat,” jelasnya.
Camat Tandes Febriaditya Prajatara menyebutkan, program Dandan Omah rutilahu ini bukan hanya peran dari pemkot saja. Akan tetapi, lanjut Febriaditya, juga berkolaborasi dengan Kader Surabaya Hebat (KSH) dan RT/RW, untuk memotret rumah siapa saja yang layak mendapatkan program rutilahu di wilayah Kecamatan Tandes.
Mendukung program Eri Cahyadi, ia akan memberikan pelatihan dan lapangan pekerjaan bagi penerima rutilahu. Nantinya, ia bersama jajarannya di kecamatan akan memberikan pilihan 23 item wirausaha yang dimiliki pemkot.
“Nanti akan kita intervensi melalui program padat karya, agar memiliki penghasilan tambahan. Dari 23 item wirausaha itu, salah satunya menjahit karena di Tandes sendiri ada kampung jahit. Setelah diberikan pelatihan, mereka akan diberi modal untuk memulai usaha,” sebutnya. (ita)