Beragam bonus sudah disiapkan oleh masing-masing kepala daerah dan instansi lain jika atlet-atlet mereka mampu meraih prestasi terbaik. Mulai dari uang tunai, beasiswa pendidikan sampai program doktoral, hadiah motor, dan kesempatan kerja.
Provinsi Papua dalam beberapa hari ke depan akan membuka lembaran sejarah baru olahraga nasional. Untuk pertama kalinya, wilayah seluas 312.224 kilometer persegi ini akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional 2020 dan akan dibuka secara resmi Presiden Joko Widodo, 2 Oktober 2021.
PON Papua yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2021 tersebut sudah dinantikan oleh rakyat Bumi Cenderawasih. Mereka ingin merasakan langsung kemeriahan pembukaan dan beragam pertandingan yang disuguhkan para atlet cabang olahraga di 34 provinsi di seluruh Indonesia termasuk Papua.
Sejak Minggu (19/09), rombongan pertama kontingen PON Papua telah mendarat di Bandar Udara Internasional Sentani, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 656 yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Selain mengangkut penumpang umum, dalam pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 215 orang itu ikut juga rombongan pertama atlet-atlet sofbol, bisbol, polo air dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Secara keseluruhan PON ke-20 kali ini diikuti oleh 7.066 atlet yang berlomba di 37 cabang olahraga dilombakan. Mereka berjuang membawa nama daerah masing-masing untuk menjadi yang terbaik.
Keberangkatan para atlet menuju pesta olahraga multicabang nasional empat tahunan ini tentulah dilepas dalam sebuah upacara resmi oleh masing-masing kepala daerah.
Memotivasi agar atlet-atlet mereka tetap semangat dalam mengikuti setiap laga karena akan membawa nama baik daerahnya menjadi wejangan utama. Atlet-atlet ini akan bertarung mengharumkan nama daerah masing-masing di 37 cabang pertandingan.
Tak hanya itu, sejumlah kepala daerah sejak awal sudah melontarkan janji bonus kepada para pahlawan olahraga mereka yang mampu menyabet medali, baik emas, perak, ataupun perunggu. Dari tanah Sumatra, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad siap mengganjar sekeping emas yang disabet atlet-atletnya dengan bonus uang senilai Rp350 juta.
Namun belum disebutkan berapa nilai bonus yang akan diberikan bagi perebut perak dan perunggu. Kontingen Kepri berkekuatan 51 atlet didampingi 29 pelatih ditargetkan dapat membawa pulang 7 keping emas atau sama seperti pencapaian di PON 2016. Mereka akan didampingi 20 personel Brimob Polda Kepri.
Bonus bernilai besar juga siap diberikan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru kepada siapa saja yang mampu menggaet sekeping emas di antara 104 atlet yang dikirim ke Papua. Pada PON 2016 lalu, atlet-atlet Sumsel menyabet enam emas.
Dari Jakarta, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Achmad Firdaus dalam acara pelepasan kontingen DKI, Rabu (15/09) tidak menyebut bonus tiap atlet peraih medali. Ia hanya mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran bonus sebesar Rp140 miliar.
Kontingen DKI berkekuatan 735 atlet ditargetkan menyabet 171 emas sekaligus merebut gelar juara umum yang dipegang Provinsi Jawa Barat, juara PON 2016.
Provinsi Jawa Tengah pun tak mau kalah. Berkekuatan 651 atlet, mereka diberi target dapat merebut 45 emas dari tujuh cabang olahraga di PON Papua, atau di atas torehan PON 2016 dengan 32 emas. Janji bonus dilontarkan para bupati dan wali kota serta pengurus KONI setempat yang atletnya mewakili Jateng.
“Kami akan berikan bonus Rp50 juta kepada atlet asal Pekalongan peraih emas PON Papua. Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap prestasi atlet dan penyuntik semangat saat mereka bertanding,” kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
Kabupaten yang dikenal dengan produk batiknya itu mengirimkan tiga atlet bagi kontingen Jateng ke PON Papua. Pengurus KONI Kabupaten Semarang pun turut menyiapkan bonus senilai total Rp100 juta bagi penyumbang medali.
Seperti para sejawatnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengatakan, bonus Rp300 juta sudah siap digelontorkan ke rekening peraih emas PON Papua. Pemerintah Kota Mataram pun telah menyiapkan bonus uang tunai sebesar Rp100 juta bagi atlet perebut emas asal daerah tersebut. Kota Mataram mengirimkan 37 atlet mewakili Nusa Tenggara Barat ke Bumi Cenderawasih.
Bonus tak hanya berupa uang tunai. Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah menyediakan bonus sepeda motor bagi atlet-atlet asal Morut yang bertanding di PON Papua dan mampu merebut emas. Terdapat tiga wakil Morut dalam kontingen Sultra.
Lain lagi janji Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jamal Wiwoho ketika melepas sembilan mahasiswanya sebagai bagian kontingen PON asal Jateng. Ia menjanjikan kuliah gratis hingga program doktoral bagi peraih emas, dan menggratiskan kuliah sarjana hingga magister bagi perebut perak dan penyumbang perunggu dibebaskan uang kuliah program S1.
Janji bonus beasiswa juga dilontarkan Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Muhammad Zamrun Firihu 24 mahasiswanya yang mampu peraih medali untuk kontingen Sultra. Beasiswa pendidikan hingga magister juga disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melepas 89 atlet mereka untuk bergabung dengan kontingen Sumatra Utara.
Cara Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy menjanjikan bonus juga terbilang unik. Bagi perebut medali, selain disediakan bonus sebesar Rp200 juta untuk penyumbang emas, pihak Audy juga akan mengupayakan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun, di antara sekian banyak janji yang telah diucapkan para kepala daerah sebagai pemberi semangat atlet-atlet mereka yang akan berjuang di PON Papua, tak ada yang bisa mengalahkan bonus besar yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. Gubernur Lukas Enembe saat melepas kontingen Papua di Staion Mandala, Kota Jayapura, Kamis (09/09).
Lukas membuat kejutan dengan menyebut para peraih emas nomor perorangan akan diganjar bonus besar, Rp1 miliar dan emas nomor beregu sebesar Rp650 juta untuk per atlet dalam regu tersebut. Kemudian, bagi peraih medali perak perorangan, Lukas menjanjikan bonus Rp500 juta, sedangkan bagi peraih medali perak beregu Rp325 juta per atlet.
Bagi peraih medali perunggu perorangan, bonus yang dijanjikan adalah Rp250 juta, sedangkan untuk beregu nilainya Rp162,5 juta per atlet. Bagi atlet Papua yang tidak meraih medali juga diberikan bonus senilai Rp10 juta per orang. Papua mengirimkan 945 atlet yang ditargetkan dapat merebut 84 emas, atau lebih tinggi dari perolehan PON 2016 dengan 17 emas.
Semoga saja janji bonus itu tidak mengganggu konsentrasi bertanding para pahlawan olahraga di PON Papua. Sebaliknya, bonus yang telah disebutkan para kepala daerah sebelum atlet-atlet mereka bertanding bisa dijadikan pembakar semangat agar mampu menyumbang sebanyak mungkin medali bagi daerah mereka. Torang Bisa! (indonesia.go.id)