Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak henti-hentinya menorehkan sejumlah prestasi.
Kali ini, prestasi tersebut datang dari empat mahasiswa ITS yang berhasil memborong empat penghargaan dalam ajang bergengsi Singapore Model United Nations (SMUN) 2021 yang diselenggarakan selama empat hari, secara virtual.
Adalah Kennard Mahib Bariumanto (Departemen Sistem Informasi) dan Letarensky Thereshanauly (Departemen Teknik Transportasi Laut) yang berhasil meraih penghargaan Verbal Commendation, serta Jemima Audrey Natasha (Departemen Teknik Perkapalan) sebagai Most Outstanding Delegate, dan Muhammad Fikrar Claverio (Departemen Arsitektur) sebagai Best Position Paper.
Kennard Mahib Bariumanto, salah satu delegasi ITS di ajang SMUN mengungkapkan, Model United Nations (MUN) sendiri merupakan sebuah konferensi simulasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengasah kemampuan peserta untuk menjadi diplomat.
“Konferensi ini menyediakan wadah bagi delegasi nasional dan internasional, baik di sekolah menengah maupun universitas, untuk terlibat dengan masalah internasional secara diplomatik,” ungkapnya.
Dalam konferensi ini, tambah mahasiswa yang akrab disapa Kean ini, tak hanya kemampuan berbahasa Inggris yang diujikan, tetapi juga diplomasi, negosiasi, kepemimpinan, pidato impromptu, drafting, dan problem solving skills lainnya.
“Di kompetisi SMUN, kita akan diberikan topik untuk didiskusikan dan suatu negara yang akan dipresentasikan,” ujar pemuda berkacamata tersebut.
Dalam empat hari, lanjutnya, kurang lebih peserta diberikan waktu untuk melakukan sesi debat selama 8 kali dengan durasi masing-masing 2,5 jam. Sebelum sampai di tahap ini, mereka perlu melewati empat seleksi yang terdiri dari seleksi berkas, Focus Group Discussion, simulasi, dan interview.
Menurut mahasiswa kelahiran Jakarta, 6 Juni 2001 ini, tim ITS telah melakukan persiapan secara matang selama tiga bulan. Berkat bimbingan mentor yang ada di ITS MUN Club, Kean mengaku mendapat banyak pelajaran.
Misalnya debat kusir, yaitu latihan debat untuk berpikir secara impromptu dan kritis. “Selain itu, kami juga dilatih dalam hal manner, speech, penguasaan materi, tips dan trik, hingga kepenulisan,” terangnya.
Sebelum mengikuti SMUN, Kean dan ketiga rekannya telah banyak menyabet penghargaan di kompetisi MUN yang lain. Tak heran, ITS MUN Club sendiri memang kerap mengirim delegasinya ke berbagai ajang internasional, dari Jerman hingga Belanda.
“Kemenangan kita kali ini tentu merupakan pencapaian tertinggi bagi kami karena mampu membawa nama ITS di kancah internasional,” ujarnya bangga.
Di akhir perbincangan, Kean berharap ITS MUN Club yang kini telah menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat mengirimkan lebih banyak delegasi di kompetisi bergengsi lainnya.
“Ke depan, saya juga berharap banyak mahasiswa ITS yang turut bergabung di ITS MUN Club karena dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mereka di depan publik,” pungkasnya mengakhiri. (ita)