Bank Indesua (BI) mencatat bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2021 tercatat sebesar 0,32% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,13% (mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok, yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK Mei 2021 tercatat 1,68% (yoy), meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 1,42% (yoy).
“Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam rilisnya, pekan lalu.
Sementara kelompok inti pada Mei 2021 mencatat inflasi 0,24% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14% (mtm). Peningkatan inflasi inti tersebut didorong oleh tekanan inflasi komoditas emas perhiasan seiring kenaikan harga emas global dan peningkatan permintaan musiman selama perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi April 2021 sebesar 1,18% (yoy).
Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. (ist)
