Jalur Masuk Mahasiswa Baru ITS
KOMUNITAS PERISTIWA

Jalur Masuk Mahasiswa Baru ITS

Masa penerimaan mahasiswa baru (maba) bagi perguruan tinggi di Indonesia sudah dimulai dan informasi mengenai program serta jalur penerimaannya pun harus diketahui oleh para calon maba serta pihak sekolah.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mulai melakukan sosialisasi SNMPTN, UTBK, SBMPTN, dan Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru ITS 2021 melalui talkshow secara daring, Sabtu (16/01) lalu.

Direktur Pendidikan ITS Dr Siti Machmudah ST MEng yang didapuk sebagai pembicara menjelaskan, untuk tahun 2021 jalur penerimaan mahasiswa baru di ITS masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Penerimaan mahasiswa baru bisa melewati jalur SNMPTN, SBMPTN, dan juga Seleksi Kemitraan dan Mandiri (SKM). “Di ITS, untuk SNMPTN kami memberi kuota 20 persen, untuk SBMPTN ada 30 persen dan sisanya untuk SKM,” ujarnya.

Untuk SNMPTN, lanjutnya, ITS akan menilai berdasarkan indeks sekolah yang mempertimbangkan akreditasi sekolah, alumni yang diterima SNMPTN di perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia, dan alumni yang diterima SBMPTN di PTN di Indonesia. Setelah itu, siswa akan dibandingkan dengan siswa lain pada sekolah tersebut yang mendaftar di ITS.

“Perbandingan ini diutamakan pada nilai rapor, kemudian didukung dengan sertifikat yang disertakan seperti kejuaraan olimpiade sains, olahraga, karya ilmiah, seni, hafiz, dan ketua OSIS,” jelas perempuan yang kerap disapa Machmudah ini.

Selanjutnya, untuk SBMPTN penilaian masih sama seperti tahun lalu dengan menggunakan skor dari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Koordinator Sosial dan Promosi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) 2021, Dr Ismaini Zain MSi yang juga dihadirkan sebagai narasumber mengungkapkan, pada tahun ini UTBK akan sedikit berbeda. Pada tahun ini, materi UTBK akan terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). “Untuk kelompok ujian akan tersedia Saintek, Soahum, dan campuran,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dosen Departemen Statistika ITS tersebut, tahun ini pun pendaftaran SBMPTN akan dilaksanakan langsung setelah siswa mendaftar untuk UTBK. Berbeda seperti tahun 2019, di mana siswa bisa melihat nilai terlebih dahulu, baru mendaftarkan dirinya pada jalur SBMPTN.

Seperti biasanya, UTBK tahun ini pun akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Setiap gelombang akan dilaksanakan selama tujuh hari dengan setiap hari terdiri dari dua sesi. “Gelombang pertama dilaksanakan mulai 12 April dan gelombang kedua mulai 26 April,” tambah Ismaini.

Setelah SNMPTN dan SBMPTN, ITS juga memiliki jalur khusus yaitu SKM. Jalur ini bisa diikuti untuk yang ingin melanjutkan pendidikan sarjana, vokasi, dan International Undergraduate Program (IUP).

Untuk SKM akan memerlukan nilai rapor, nilai UTBK atau TKA dari ITS, dan pengumpulan deskripsi diri. “Untuk program IUP dan Joint Degree, calon mahasiswa baru juga perlu sertifikat kemampuan bahasa Inggris, dan bisa menyertakan sertifikat prestasi,” terang Machmudah lagi.

Dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini pun menambahkan, semua program studi kecuali IUP dapat didaftarkan melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SKM. Program IUP hanya bisa didaftarkan melalui jalur IUP sendiri dan juga SKM. Program internasional ini pun hanya tersedia di beberapa departemen di ITS.

Pada acara yang diikuti oleh para calon mahasiswa dan guru dari berbagai sekolah di Indonesia ini, Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT sangat mengharapkan antusiasme siswa di Indonesia untuk mendaftar ke kampus ITS.

Sebagai salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia ITS sangat ingin mendapatkan mahasiswa yang berkualitas. “Dengan acara (talkshow) ini pun diharapkan para peserta bisa mengenal ITS lebih jauh, dan keinginan untuk masuk ITS bertambah,” pungkasnya. (ita)