Modin di Surabaya Dibantu APD
KOMUNITAS PERISTIWA

Modin di Surabaya Dibantu APD

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) beruba dua setel baju hazmat, satu box masker medis dan satu box sarung tangan kepada para modin di Kota Surabaya. Penyerahan secara simbolis itu dilakukan perwakilan modin di halaman Balai Kota Surabaya, pekan lalu.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ia menyampaikan terimakasih banyak kepada seluruh modin di Kota Surabaya. Sebab, dia juga beresiko tinggi terkena virus Covid-19 karena salah satunya mengurusi jenazah warga yang meninggal.

“Tidak mudah memang, tapi kalau dijalankan dengan ikhlas, maka Gusti Allah akan memudahkannya. Makanya, saya juga berharap kepada panjenengan (Anda) semuanya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kami berharap panjenengan selalu sehat dan kuat menjalankan amanah yang diberikan oleh Gusti Allah ini,” kata Risma dalam sambutannya.

Sebenarnya, lanjut dia, sejak beberapa waktu lalu ada permintaan baju hazmat dari para modin itu, sehingga dia langsung bergerak mendesainkan sendiri baju hazmat itu dan menjahitkan baju hazmat itu.

“Kita jahitkan sendiri dengan harapan baju hazmatnya itu bisa dicuci, karena kalau pakai baju hazmat yang tidak bisa dicuci, ini jumlahnya sangat banyak, sehingga kita buat yang bisa dicuci,” kata dia.

Namun, karena jumlahnya sangat banyak sekitar 2.280 orang, akhirnya baju hazmat yang dijahitkan itu belum selesai semuanya hingga saat ini. Ia memastikan yang selesai baru sekitar 50 persen. “Yang sudah selesai kita jahitkan sekitar 50 persen, ini terus kami kebut,” tegasnya.

Oleh karena itu, karena kemarinnya Pemkot Surabaya mendapatkan bantuan baju hazmat dari Kementerian Kesehatan, maka yang didahulukan untuk menerima baju hazmat adalah para modin se Surabaya.

Ia juga menjelaskan bahwa baju hazmat yang diberikannya saat ini hanya bisa dipakai sekali, sehingga apabila sudah dipakai diminta langsung dilipat dan dimasukkan ke plastik dan dibuang ke tempat sampah.

“Jadi, baju hazmat yang kami serahkan sekarang, hanya sekali pakai. Ini ada dua setel baju hazmat, satu box masker medis dan satu box sarung tangan. Sementara ini, pakai baju hazmat ini dulu, sembari menunggu baju hazmat yang kami jahitkan. Kalau sudah selesai, nanti kami akan distribusikan melalui kecamatan untuk diserahkan kepada panjenengan semuanya,” kata dia.

Selain itu, Risma juga menawari mereka sepatu boot supaya lebih menambah keamanannya. Para modin yang hadir saat itu sepakat dan terlihat senang karena akan mendapatkan bantuan sepatu boot. “Sebenarnya sudah ada beberapa sepatu boot-nya, tapi masih kurang, nanti kita akan lengkapi dulu baru kita salurkan,” ujarnya.

Sementara itu, Maskuri, seorang modin asal Kecamatan Rungkut menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Risma bersama jajaran Pemkot Surabaya karena sudah memberikan bantuan baju hazmat, masker medis, dan sarung tangan ini.

Ia juga menyadari bahwa dengan adanya bantuan itu, maka besar kemungkinan keamanan dan kesehatannya lebih terkontrol, karena ketika bersentuhan langsung dengan jenazah, sudah ada semacam pengamannya.

“Tentunya kita berharap semuanya baik-baik saja dan sehat selalu. Sekali lagi terimakasih Bu Risma dan jajaran Pemkot Surabaya,” kata Maskuri. (ita)