‘Unair Tiga’, Paling Bagus Lawan Covid-19
KESEHATAN PERISTIWA

‘Unair Tiga’, Paling Bagus Lawan Covid-19

Seolah tak pernah lekang berjuang, Universitas Airlanga (Unair) Surabaya terus melakukan uji dan riset terhadap lima calon obat untuk penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Dari kelima calon obat, ada satu bahan atau calon obat yang dinilai paling bagus, yaitu Unair Tiga.

Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT CMA mengisahkan perjalanan senyawa bakal obat Covid-19 sudah memasuki uji in vitro atau diujikan pada media buatan. “Alhamdulillah, hasilnya uji labaratoriumnya punya kekuatan lebih baik dari obat-obat yang sudah perah diuji laboratkan,” katanya mengurai perjalanan obat Covid-19, Senin (19/10).

Pada acara presconference, Nasih—panggilan akrabnya juga menyampaikan jika hasilnya bagus dan berjalan sebagaimana mestinya, maka tim riset bisa memintakan ijin untuk melakukan uji klinis terhadap manusia beberapa pekan ke depan.

Istimewanya, diantara lima senyawa bahan-bahan obat yang diberi nama Unair Satu, Unair Dua, Unair Tiga, Unair Empat dan Unair Lima, ada satu yang menonjol. Unair Tiga memiliki keisimewaan tersendiri. Proses penelitian dari senyawa Unair Tiga berjalan sangat bagus dan sangat menjanjikan. Beda dengan yang lain. Hanya sayangnya, Nasih tidak merinci, apa saja senyawa ramuan yang ada di dalam Unair Tiga tersebut.

Untuk itulah, katanya lebih lanjut, ketika penelitian sudah kelar dan rampung, pihaknya akan segera mematenkan Unair Tiga ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI di Jakarta.

Sehingga, jika kelak ada pihak lain yang tertarik, untuk kemudian menggunakan senyawa Unair Tiga dalam sebuah proses produksi, tentu saja harus terlebih dahulu meminta ijin Kepada Unair sebagai pemilik paten. Termasuk wajib memakai dan mencantumkan label Unair Tiga sebagai bahan anti viral.

Proses pembuatan senyawa obat Covid-19 memang membutuhkan waktu cukup panjang, lama dan berliku. Mengapa? Saat proses riset dan penelitian dibutuhkan reagen, alat dan sebagian bahan yang harus didatangkan dari luar negeri. Di tengah pandemi seperti sekarang, tentu tidaklah gampang dan mudah. Kendati demikian, Unair tetap melakukan berbagai upaya dan terobosan demi terciptanya obat Covid-19 untuk kemanusiaan.

Meskipun tidak masuk dalam tim penelitian dan riset, Prof Dr Subijanto Marto Sudarmo dr SpA (K) guru besar FK Unair memberi suport positif terhadap sejawatnya yang berjuang merealisasikan temuan obat Covid-19.

“Ksatria Airlangga itu ya harus berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mewujudkan temuannya. Meski dalam perjanannya banyak onak dan duri. Pro dan kontra hal biasa. Apalagi dalam hal obat-obatan,” tandas spesialis anak kenamaan di Surabaya dalam memberi suport. (ita)