Upacara HUT Kemerdekaan RI Pasien Covid-19 di Surabaya
KOMUNITAS PERISTIWA

Upacara HUT Kemerdekaan RI Pasien Covid-19 di Surabaya

Ratusan pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan di Jl Indrapura, Surabaya turut mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia secara virtual, Senin (17/08) pagi.

Uniknya, sebelum upacara para pasien yang mengenakan pakaian bebas tersebut terlebih dahulu melakukan olahraga senam pagi. Pada saat bersamaan, RS Lapangan juga melaunching teleCovida sebagai aplikasi kontrol sosial pengendalian kasus covid-19 dengan melibatkan masyarakat.

Penanggung jawab RS Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II Laksma TNI Dr IDG Nalendra mengatakan upacara virtual tersebut dilakukan sesuai dengan perintah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

“Kami hanya mengikuti upacara secara virtual dari Jakarta yakni dengan mengikuti pengibaran bendera dan mengheningkan cipta. Hal itu sesuai perintah dari Ibu Gubernur dan Bapak Pangdam,” ujarnya.

Nalendra mengatakan, tujuan digelarnya upacara tersebut selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pasien COVID-19, juga untuk menyampaikan apa yang telah dicapai RS Lapangan dalam hal penanggulangan COVID-19.

“Tujuannya kami mau menyampaikan sesuatu yang luar biasa yang telah dicapai teman-teman di sini dalam hal penanggulangan COVID-19,” ujarnya.

RS Lapangan Indrapura yang berdiri sejak akhir Mei 2020 tersebut telah merawat sebanyak 1.555 pasien dimana 1.207 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara 139 pasien masih dirawat.

“Angka kematian akibat COVID-19 di sini nol. RS Lapangan menyumbang delapan sampai 10 persen angka kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim,” tuturnya.

Menurutnya, tingginya angka kesembuhan di RS Lapangan karen pihaknya menerapkan perawatan yang tidak terlalu lama untuk pasien. Rata-rata pasien COVID-19 dirawat antara tiga sampai 10 hari saja.

Rata-rata tiga sampai 10 hari pasien telah pulang. Selain itu tidak banyak obat-obatan yang dipakai, karena pelayanan pasien ditekankan pada peningkatan imunitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, jumlah tenaga kesehatan yang memadai, kata Nalendra, merupakan faktor penting tingkat kesembuhan pasien di rumah sakit tersebut sangat tinggi.

“Di sini ada 24 dokter dan 74 perawat. Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), TNI dan pemerintah provinsi. Untuk tenaga perawat ada bantuan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan TNI,” ujarnya.

“Sementara untuk fasilitas ada sebanyak 192 tempat tidur. Hingga saat ini tenaga dokter sangat memadai. Rencananya akhir bulan akan ada penambahanan tenaga kesehatan” ucapnya. (sak)