Era New Normal Tantangan Dunia Kerja
KOMUNITAS PERISTIWA

Era New Normal Tantangan Dunia Kerja

Memasuki masa new normal pandemi Covid-19, dunia kerja mendapat tantangan baru dalam beberapa aspek. Perusahaan dalam hal ini Human and Resources (HR) dan karyawan dituntut beradaptasi dengan pola kerja yang baru.

Menanggapi hal itu, Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi UNAIR) Dimas Aryo Wicaksono SPsi MSc, berpendapat terdapat perubahan yang harus dilakukan oleh perusahaan dan karyawan.

Dalam acara Webinar Human Capital: Preparing HC for New Normal and Beyond pada Minggu (21/06), ia mengungkapkan perusahaan dan karyawan harus ada saling komitmen dalam hal perekonomian dan kesehatan.

“Masa new normal menjadi tantangan baru bagi perusahaan dan karyawan untuk saling peduli terutama dalam masalah kesehatan,” ungkapnya.

Aryo, sapaan karibnya, menambahkan perusahaan dituntut mampu menyeimbangkan perekonomian perusahaan dengan kesehatan karyawan. Dengan adanya keseimbangan tersebut, perusahaan dan karyawan dalam jangka panjang mampu bertahan dalam krisis.

Tidak hanya perusahaan, karyawan juga dituntut lebih adaptif dengan perubahan seperti pengembangan skill teknologi dan disiplin kesehatan. Aryo menegaskan kesehatan karyawan tidak hanya kerkutat pada masalah fisik, namun juga kesehatan mental.

“SDM bagi perusahaan adalah aset berharga yang harus dijaga dan menjadikannya mereka dapat terjamin dengan sebuah komitmen,” ungkapnya.

Berbeda dengan Aryo, Koordinator Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) Dr Gancar Candra Premananto SE MSi, berpendapat masa new normal adalah masa untuk mengubah kesadaran. Menurutnya, perubahan dalam dunia kerja akan memunculkan penyesuaian baru seperti cuti.

“Bahkan kita akan melihat penyesuaian baru seperti cuti akan muncul cuti karena flu,” terangnya.

Berfikir secara jangka panjang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat bertahan dalam masa new normal. Perusahaan yang tidak dapat berubah dan berinovasi akan hancur secara perlahan.

Gancar juga mengungkapkan nilai siap untuk berevolusi harus diterapkan sejak dini pada perusahaan dan karyawan. Pemetaan karyawan pada saat ini menjadi alternatif bagi sebuah perusahaan untuk tetap menjalankan roda perekonomian.

Work From Home (WFH) yang dianjurkan oleh pemerintah menurutnya menjadi sebuah tantangan baru bagi perusahaan untuk lebih tanggap terhadap teknologi dan kebiasaan kerja. Secara tidak langsung, WFH telah mengubah jam kerja secara lebih fleksibel secara tempat maupun waktu.

“Saya memperkirakan protokol kesehatan dan kemampuan teknologi menjadi tolok ukur baru pada masa new normal bahkan secara jangka panjang pada dunia kerja,” pungkasnya. (ita)