Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun mini bosem di depan TVRI Jawa Timur, Jl Mayjend Sungkono Surabaya.
Mini bosem dibuat di ruang terbuka hijau agar dapat menampung limpahan air hujan dari kawasan Dukuh Kupang. Pembangunan mini bosem sudah dilakukan sekitar seminggu lalu.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, terlihat memantau progres pembangunan mini bosem, Sabtu (25/01).
Bahkan, dalam tinjauannya ini, ia terlihat beberapa kali mengarahkan para petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) saat membangun mini bosem tersebut. “Pak, nanti di sini di buat taman juga,” kata Wali Kota Risma kepada salah seorang petugas DKRTH.
Tak hanya memberi arahan dalam pembangunan mini bosem, Wali Kota Risma bersama beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga melakukan kerja bakti membersihkan area tersebut. Sesekali, menggunakan handie talkie, ia memberikan instruksi kepada para petugas di lapangan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, bahwa lahan milik Pemkot Surabaya yang berada di depan TVRI digunakan sebagai tampungan air. “Tampungan sebentar, untuk mengurangi beban (aliran air) yang ke bawah,” kata Erna.
Ia mengakui, beberapa waktu lalu, saat terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan genangan di sekitar Jalan Mayjend Sungkono, karena disebabkan adanya bottle neck di depan Darmo Park. “Bottle neck terjadi karena ukuran box culvertnya 2×2 meter, namun di depan Darmo Park 60×60 cm,” katanya.
Sebelumnya pihaknya juga mengaku sudah dilakukan lelang beberapa kali, namun mereka terkendala dengan adanya gardu PLN, dan kabel Fiber Optic (FO) yang begitu banyak. “Akhirnya kemarin kita bongkar, kabel FO kita tarik terus dimasukkan ke box culvert. Mudah-mudahan airnya lancar,” paparnya.
Erna juga menjelaskan, jika tampungan air di mini bosem sudah penuh, limpahan air akan turun ke bawah melewati crossing saluran di depan kantor Yamaha. Kemudian, air mengarah ke brandgang Java Paragon dan selanjutnya ke Darmo Park.
Mini bosem yang tengah dibangun tersebut, berukuran 50 x 15 meter, karena letak lahannya miring. Dengan kedalaman di sisi utara 3 meter, sedangkan selatan 2 meter.
Untuk mempercepat proses pengerjaan, pihaknya juga menerjunkan beberapa alat berat, beserta puluhan petugas DKRTH dan DPUBMP. “Seminggu lagi kita targetkan selesai,” kata Erna.
Erna menambahkan, di sekitar mini bosem juga akan dilengkapi dengan taman. Bahkan, Wali Kota Risma telah meminta petugas DKRTH agar membuat taman dengan menanami rerumputan dan tanaman perdu, sehingga terlihat rindang. “Karena menggunakan alat sendiri dan semuanya kita kerjakan sendiri, jadi gak pakai anggaran,” pungkasnya. (ita)