Inovasi tak henti dihadirkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kali ini giliran Tim Cakradewa yang berhasil memanfaatkan barang bekas untuk menciptakan mobil listrik.
Dengan mobil listrik bernama Alpha-1 ini, ITS meraih penghargaan untuk kategori Best Design Poster and Presentation pada ajang Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) ke-11.
Jesly Theonof Sitorus, General Manager Tim Cakradewa menjelaskan, KMLI ke-11 merupakan kompetisi pertama yang diikuti oleh Tim Cakradewa. Berawal dari tawaran salah satu dosen ITS yaitu Yohanes ST MSc, Tim Cakradewa memutuskan untuk mengikuti kompetisi nasional ini.
“Rencananya ikut KMLI untuk tahun depan, berhubung ada kesempatan tahun ini, kita ikut saja agar dapat pengalaman kompetisi nasional,” ujarnya.
Diakui Theonof sapaan akrabnya, Tim Cakradewa hanya memiliki waktu tiga bulan untuk menciptakan Alpha-1, dengan kondisi belum mengetahui cara membuat ataupun cara kerja mobil listrik.
Bahkan saat itu, dilanjutkan Theonof, tim ini belum pernah memiliki pengalaman mengelas. “Kami jadikan ini sebagai tantangan meskipun pada proses pengerjaan banyak terjadi kesalahan,” tambahnya
Lebih lanjut, tiga bulan waktu persiapan benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Tim Cakradewa. Learning by doing, berkonsultasi pada ahli, hingga bongkar ulang mobil listrik pun genap mereka lakukan. “Kami mencoba dan terus coba hingga berhasil,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.
Mobil listrik yang diciptakanTim Cakradewa ini menggunakan barang bekas seadanya. Seperti, (isi barang bekasnya). Selain itu, semua komponen mobil Alpha-1 ini merupakan buatan ITS, mulai penggerak hingga controllernya.
Tak diragukan, tim ini berusaha untuk menyesuaikan bahan yang ada dengan kebutuhan. “Dari lilitan tembaga hingga desainnya kami upayakan sesuai dengan regulasi perlombaan.” jelasnya.
Menurut Theonof, Tim Cakradewa memaparkan semua data di proposal dengan lengkap. Mulai dari langkah kerja, timeline kerja, hasil perhitungan, hasil pengujian, hingga simulasi rangka secara terperinci. “Dengan hal itu, kami bisa meraih Best Design Poster and Presentation pada ajang tersebut,” tambahnya.
Mahasiswa angkatan 2018 ini menceritakan, persoalan biaya rupanya menjadi masalah mendasar bagi tim ini. Beruntungn, dukungan dari Braja Elektrik Motor, Wiksa Daya Pratama, Ultima Design Otomotif, M-42 Teknik Mesin, IKOMA ITS, higga Semen Indonesia memacu mereka untuk terus melangkah. “Kami sangat bersyukur untuk semua dukungan itu,” tuturnya.
Untuk kelebihan mobil listrik ini, Puguh Pambudi, Kepala Departemen Mekanik Cakradewa memaparkan, Alpha-1 merupakan mobil paling ringan dengan berat 134 kilogram dan berdimensi kecil ramping.
Selain paling ringan, dikatakan juga bahwa mobil ini adalah yang paling lincah. “Dengan hanya menggunakan daya input 2 kW bisa menembus 4000 RPM, untuk torsi menebus sekitar 18 Newton Meter,” jelasnya. (ita)