Kemajuan industri pasar modal berbanding lurus dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan, pemahaman investasi dan pengetahuan tentang produk-produk pasar modal.
Karena itu, peningkatan kesadaran berinvestasi dan pemahaman produk-produk pasar modal di kalangan masyarakat perlu terus ditingkatkan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui pemberitaan di media massa.
Peran penting wartawan sebagai sumber informasi pasar modal melalui pemberitaan di media, dan sebagai wujud kepedulian serta apresiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Kantor Perwakilan Jawa Timur kembali menyelenggarakan agenda tahunan, yaitu Workshop Wartawan Daerah (WWD).
Penyelenggaraan WWD di Jawa Timur pada tahun ini dilaksanakan Rabu (6/11), mengangkat tema tentang Pasar Modal Syariah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wartawan tentang tema tersebut, serta menyampaikan informasi tentang perkembangan Pasar Modal Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.
Perusahaan Tercatat yang melantai di BEI sampai dengan 22 Oktober 2019 berjumlah 656 Perusahaan Tercatat dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.159 triliun. Dari jumlah tersebut terdapat 38 Perusahaan Tercatat dari Jawa Timur, atau 6,3% dari total Perusahaan Tercatat di BEI.
Pada tahun 2019, tercatat 3 perusahaan yang berdomisili di Jawa Timur telah menjadi Perusahaan Tercatat di BEI, yaitu PT Darmi Bersaudara Tbk dengan kode saham KAYU, PT Indonesian Tobacco Tbk dengan kode saham ITIC, dan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk dengan kode saham OPMS.
Senada dengan kampanye BEI terkait “Go Public, Lebih Baik” yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah Perusahaan Tercatat untuk melantai di Bursa.
PT Sekar Laut
Pada kesempatan ini BEI KP Jawa Timur juga mengajak para peserta untuk lebih mengenal Perusahaan Tercatat di BEI dengan melakukan kunjungan ke PT Sekar Laut Tbk dengan kode saham SKLT.
SKLT yang melantai di BEI sejak 8 September 1993 ini merupakan salah satu Perusahaan Tercatat yang bergerak pada sektor Consumer Goods di Jawa Timur dan masuk kepada kategori Saham Syariah yang diperdagangkan di BEI.
Tujuan dipilihnya SKLT sebagai lokasi kunjungan ke Perusahaan Tercatat adalah untuk lebih mengenalkan para peserta pada produk-produk yang dalam kesehariannya banyak dijumpai di masyarakat.
Diharapkan kedepan wartawan dapat memberikan informasi yang baik melalui media serta dapat menjadi perantara untuk menambah jumlah Perusahaan Tercatat di BEI serta menjadi investor di pasar modal setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan WWD di Jawa Timur diawali dengan agenda kunjungan ke Pabrik SKLT yang berlokasi di Jenggolo, Sidoarjo. Para peserta akan mendapatkan pemaparan terkait SKLT yang disampaikan oleh John Gozal, Direktur Keuangan PT Sekar Laut Tbk. “Kami merasakan sejak menjadi perusahaan Tbk. perusahaan secara menejemen lebih rapi dan tertata. Legalitas dan pelaporan lebih tertata,” jelasnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait Pasar Modal Syariah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni.
Provinsi Jawa Timur memiliki potensi dari segi jumlah investor saham, terbukti dengan jumlah Single Investor Identification (SID) aktif sebanyak 130.884 investor saham, dan Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi memberikan kontribusi jumlah investor terbanyak dengan 46.912 investor saham, berdasarkan data per bulan September 2019.
Jumlah investor yang cukup besar tersebut salah satunya dihasilkan dari keaktifan Galeri Investasi BEI (GI BEI) di Provinsi Jawa Timur yang menjadi garda terdepan dalam memberikan literasi dan inklusi pasar modal di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Data per 28 Oktober 2019 mencatat 61 GI BEI berada di wilayah Jawa Timur dengan 6 di antaranya fokus pada Pasar Modal Syariah yang identik dengan nama Galeri Investasi Syariah BEI (GIS BEI). GIS BEI memerlukan sinergi yang baik dan berkesinambungan dalam menjalankan literasi dan inklusi pasar modal.
Sinergi antara pengelola GI BEI dengan Anggota Bursa (AB) yang berjumlah 59 AB di wilayah Jawa Timur, dan 40 diantaranya berada di Kota Surabaya, serta wartawan yang memiliki pemahaman yang baik tentang pasar modal diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan pasar modal di Indonesia. (ita)