Ketua PCNU Lamongan Bakal ‘Diadili’
KOMUNITAS PERISTIWA

Ketua PCNU Lamongan Bakal ‘Diadili’

Surat dukungan pada Sholahuddin sebagai satu-satunya calon Bupati Lamongan pada Pilkada 2020 yang dibuat Ketua PCNU Lamongan Supandi dan PC NU Babat Sisyanto menuai protes.

Sejumlah kader NU baik ditingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) hingga struktural akan ‘mengadili’ Supandi dan Sisyanto, guna dimintai pertanggungjawaban.

Sekretaris PCNU Lamongan Drs H Imam Ghazali menyatakan protes keras terkait terbitnya surat tertanggal 3 Oktober 2019 lalu tersebut.

“Saya protes keras sekeras-kerasnya tekait keluarnya surat dukung mendukung calon bupati itu,” tegasnya seraya menyampaikan sejumlah alasan pada kebijakan yang sudah dikeluarkan ketua organisasinya.

Alasannya, selain menyalahi marwah pendirian Ormas yang didirikan KH Hasyim Asyari dan Abdul Wahab Hasbullah, surat yang juga ditandatangani Rais Syuriah Lamongan dan Babat itu rentan akan perpecahan dalam tubuh NU di Lamongan.

Untuk itulah, Zali -panggilan akrabnya- mengutus Wakil Sekretaris PCNU Lamongan Moh Basir SIp menemui Supandi, agar bisa segera bertemu membahas surat yang kabarnya sudah sampai ke DPW PKB dan DPP PKB serta PWNU Jatim hingga PBNU tersebut.

Sebagai kader NU, Zali minta agar ketua PCNU bertindak arif dan bijaksana dalam menyongsong pesta demorakasi. “Boleh saja person-person mendukung salah satu calon. Tapi, jangan bawa-bawa organisasi,” kata pengurus yang dinilai vokal itu.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua PCNU Lamongan, Drs Miftahul Arif Noerani. Bersama sejumlah MWC, Arif mengatakan bakal meminta klarifikasi para pembuat surat dukungan yang menyebutkan Sholahuddin sebagai satu-satunya calon dari kader NU.

Padahal, menurutnya minimal sudah tiga kader NU yang ikut meramaikan bursa Pilkada Lamongan 2020. Diantaranya Biin Abdussalam (PCNU) dan Kartika Hidayati (Ketua Muslimat).

“Surat dukungan itu merupakan preseden buruk dan mencoreng nama baik NU. Mulai kapan NU berpolitik itu, ” ujar Arif dalam nada tanya.

Yang pasti, paparnya lebih lanjut, pihaknya mendesak pada pembuat surat untuk mencabutnya. Tidak itu saja. Pembuat surat juga harus meminta maaf, jika memang merasa khilaf. Jika tidak, sejumlah MWC dan struktural akan melakukan somasi.

Sedangkan ketua MWC NU Sugio Heru Mudianto malah akan ke Pengurus Besar NU (PBNU) dan PWNU Jatim. Selain tabayyun juga ingin menyampaikan surat secara resmi yang isinya, surat yang telah yang ditandatangani ketua PCNU Lamongan dan Babat itu bukan surat resmi kelembagaan NU.

Sebagaimana yang diberitakan Jinet sebelumnya, Supandi dan Sisyanto secara bersama mengeluarkan surat dukungan pada Sholahuddin sebagai satu-satunya calon bupati dari NU. Surat yang dilengkapi materi masing-masing 6000 dua lembar itu juga ditandatangani Rais Suriah, Salim Azhar dan Muchit Fattah. (sak)

Comments are closed.